Refleksi HUT RI ke-79, Sri Sultan HB X Ajak Pemimpin Amalkan ‘Smara Bhumi Adimanggala’

Tiga refleksi HUT RI ke-79 pada momen penting dalam sejarah bangsa diantaranya menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN), estafet kepemimpinan nasional, dan semangat menuju Indonesia Emas 2045.

18 Agustus 2024, 10:38 WIB

Yogyakarta – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak setiap pemimpin di Indonesia seyogyanya mengamalkan nilai ‘Smara-bhumi Adimanggala’ yang juga diharapkan dapat berperan dalam perdamaian dunia.

Pesan penting itu disampaikan Sri Sultan HB X saat berindak sebagai inspektur Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-79 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Sabtu 17 Agustus 2024.

Tiga refleksi Sri Sultan pada momen penting dalam sejarah bangsa diantaranya menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN), estafet kepemimpinan nasional, dan semangat menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, dalam estafet kepemimpinan nasional, agar peringatan HUT RI ke-79 dapat menjadi momentum untuk mengakselerasi pembangunan.

“Kepada setiap pemimpin di Indonesia seyogyanya mengamalkan nilai ‘Smara-bhumi Adimanggala’ yang juga diharapkan dapat berperan dalam perdamaian dunia,” tandasnya lagi.

Lebih lanjut, semua harus dielaborasi dalam kesadaran sikap ‘Lir-ginelar’ sebuah patron kebijakan kepemimpinan, nilai-nilai dalam demokrasi, musyawarah mufakat, partisipasi atas dasar masyarakat.

“Prinsip-prinsip itulah yang dapat menjadi pilar- pilar kebangsaan,” pesan Sri Sultan.

Dengan tema ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’ di HUT RI ini, Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah sebuah entitas wilayah geografis semata, namun mengisyaratkan panggilan kerja kolektif nasional, melambangkan akselerasi pemerataan pembangunan.

Kehadiran IKN, bagi dia, merefleksikan filsafat moral ‘Rukti-setya Garba-rukmi’ yang bermakna tekad menghimpun segala daya dan potensi, guna kemakmuran rakyat.

“Semua akan tercapai, apabila setiap rakyat juga berpartisipasi aktif, sesuai peran terbaiknya masing-masing,” kata Sri Sultan menambahkan.

Sri Sultan juga mengatakan, jika kebhinekaan dan kekayaan potensi Indonesia menjadi modal pembangunan yang harus dikembangkan. Ini dilakukan untuk menuju kehidupan berbangsa yang lebih sejahtera serta mencerminkan Indonesia Emas 2045.

“Dengan penuh rasa syukur. Dirgahayulah yang ke-79 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekali Merdeka Tetap Merdeka, menuju Indonesia Jaya!” ucap Sri Sultan.

Setelah upacara pengibaran bendera merah putih ini, Gubernur dan Wakil Gubernur DIY serta segenap jajaran pejabat lainnya turut menyaksikan jalannya Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Istana Negara, Ibukota Nusantara.

Penampilan aubade dan orkestra pelajar SMA dan SMP, yang mana telah mempersembahkan beberapa lagu seperti Hari Merdeka, Nusantaraku, Syukur, dan medley lagu daerah dalam menyemarakkan peringatan HUT RI ke-79.

Kelompok aubade merupakan gabungan paduan suara siswa dari SMK N 2 Kasihan Bantul, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, SMP N 3 Yogyakarta, SMP N 5 Yogyakarta, dan SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Penampilan aubade ini turut didukung oleh kelompok orkestra dari SMK N 2 Kasihan Bantul.

Diketahui, yang bertugas pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Agung Yogyakarta itu diantaranya Rizki Candra Ramadhani adalah siswa MA Darul Quran Gunung Kidul yang terpilih sebagai pembawa baki bendera pusaka.

Para pengibar bendera adalah Nadhif Haryo Fauzan dari SMA N 1 Yogyakarta, Hari Isnanto dari SMK N 2 Pengasih, dan Marda Arya Prasetya Wiratama yang berasal dari SMA N 1 Bambanglipuro. ***

Artikel Lainnya

Terkini