Kritik Mega, Rachmawati Ingatkan Bahaya Desoekarnoisasi

5 Juni 2016, 09:46 WIB
rachma
Rachmawati Soekarnoputri (foto:net)

Kabarnusa,com – Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri mengingatkan bahaya desoekarnoisasi yang dilakukan pihak-pihak yang hanya menjual nama tokoh Proklamator RI Soekarno.

Rachma bahkan menilai, upaya PDI Perjuangan mengklaim telah memperjuangkan dan menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, sejatinya hanya akal-akalan menjual nama besar Bung Karno.

“Mereka sebenarnya tak mengerti bagaimana melaksanakan Pancasila itu,” kata Rachma dilansir dari kantor berita rmol.co (Minggu, 5/6/2016).

Jika memang serius, seharusnya Megawati dan PDIP mencabut dulu TAP MPRS XXXIII/1967.

Sebab dalam TAP ini, Bung Karno sebagai penggali Pancasila, justru ditetapkan tersangkut pengkhianatan gerakan 30 September 1965 (Gestapu). Dengan TAP ini pula ajaran-ajaran Bung Karno dilarang.

Rachma melanjutkan, bila serius memperjuangkan Hari Lahir Pancasila, seharusnya PDIP mengembalikan UUD 1945 sebagaimana aslinya.

Pasalnya, kini, UUD 1945 yang asli itu sudah menjadi  konstitusi liberal kapitalistik setelah diamandemen sebanyak 4 kali di zaman Megawati.

Tanpa dua substansi masalah tersebut tidak diselesaikan, makan itu hanya fatamorgana.

“Tidak akan mungkin Pancasila bisa dilaksanakan tanpa mengerti caranya kecuali bagai kambing-kambing yang memamah rumput, cuma menjadi hafalan dan seremonial belaka,” tukasnya.

Yang membuat miris, sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat juga tak dilaksanakan.

Maka jelas ini akan menjadi bumerang bagi orang yang menjadikan Pancasila hanya sebagai slogan.

“Ini tentu saja omong kosong juga sebab ternyata kesenjangan di Indonesia semakin lebar, utang makin dalam, pengangguran semakin banyak dan mental semakin bobrok,” ungkap Rachma.

Itu semua, pada gilirannya orang akan menilai ideologi lain lebih baik dan de-Soekarnoisasi terus berlangsung,

“sadarkah Mega dengan jualannya? Ingat bahwa Pancasila dan UUD1945 bagai sejoli atau loro-loro ning atunggal atau dua tetapi satu,” kata Rachma mengingatkan. (wan)

Artikel Lainnya

Terkini