Jakarta – Penggunaan vaksin booster sudah dilakukan di 120 negara karena itu seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi.
Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (11/1/2021).
Pihaknya memastikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengkaji manfaat vaksin booster.
Artis Sinetron Jadi Korban Penipuan Jual Beli Properti di Bali
“Penggunaan vaksin booster juga sudah terjadi di 120 negara. Seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” kata Abraham Wirotomo.
Rencananya, pemerintah akan memulai vaksinasi booster pada Rabu (12/1) besok. Jenis vaksin COVID19 yang digunakan, Corona Vac (Sinovac), AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivak.
Disebutkan Abraham Wirotomo, pemerintah sudah menyiapkan 350 juta lebih vaksin untuk vaksinasi booster selama enam bulan kedepan, yakni Januari – Juni 2022.
Vaksinasi Anak di SDN I Sading, Orangtua hingga Pecalang Turut Memantau
Secara bertahap, vaksinasi booster akan dimulai di mana stok vaksin Januari 21 juta, Februari 35 juta, Maret 48 juta, April 66 juta, Mei 83 juta, dan Juni 99 juta.
Informasinya, vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
Kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua akan diberikan vaksinasi booster.
Tercatat, saat ini, ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut. ***