KSP Dorong Peningkatan Kualitas Pembangunan SDM Melalui PAUD

14 Juli 2020, 17:22 WIB
“Pendidikan dan pengembangan anak usia dini harus dilakukan secara
holistik dan berkelanjutan,” papar Moeldoko pada webinar Menyambut Tahun
Ajaran Baru 2020/2021  di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Selasa (14/7). /KSP

Jakarta – Pendidikan menjadi fondasi utama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi satu visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Maju. Adapun kunci pembangunan SDM nasional dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyatakan pendidikan menjadi satu-satunya cara untuk merealisasikan harapan tersebut. “Maka pendidikan dan pengembangan anak usia dini harus dilakukan secara holistik dan berkelanjutan,” papar Moeldoko pada webinar Menyambut Tahun Ajaran Baru 2020/2021  di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Selasa (14/7).

Moeldoko mengatakan, saat ini Indonesia terus memperbaiki sejumlah indikator pembangunan manusianya. Pemerintah juga memiliki komitmen untuk memperbaiki sehingga peringkat Indonesia terus naik.

Pada indikator Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia berada pada peringkat 16 dunia. Kemudian, Human Capital Index (HCI) di peringkat 87, Human Development Index (HDI) pada peringkat 116, dan Global Competitiveness Index (GCI) berada di peringkat 36.

“Pemerintah membentuk Manajemen Talenta Nasional untuk mengelola dan meningkatkan kapasitas talenta muda Indonesia di berbagai sektor,” ujarnya
 
Berdasarkan Perpres Nomor 60/2013, SDM yang sehat, cerdas, dan produktif merupakan aset yang sangat berharga. Peningkatan kualitas SDM dalam pencapaian tumbuh kembang optimal sangat ditentukan oleh kualitas perkembangan anak selama periode usia dini.

Hal ini terlihat dari meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi, kecerdasan hingga kesejahteraan anak. Menurutnya, para guru harus mampu menstimulasi potensi, minat, bakat dan intelektual anak.

“Anak harus mendapatkan layanan pendidikan yang baik. Selain itu proses pembelajaran dan stimulasi pada PAUD perlu dengan riang gembira dan bermakna,” paparnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko menambahkan Presiden Joko Widodo berharap angka stunting di Indonesia terus turun. Angka stunting atau gagal tumbuh pada anak di tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Untuk itu, pemerintah memiliki program PKH  (Program Keluarga Harapan) untuk memperbaiki gizi para ibu menyusui serta bantuan untuk anak-anak sekolah.

Deputi II KSP Bidang Pembangunan Manusia Abetnego Tarigan mengingatkan pentingnya pendidikan anak usia dini. Dalam konteks pendidikan anak, KSP juga memperhatikan aspek perlindungan anak, termasuk juga sektor kesehatan, khususnya mengenai stunting.

Pada webinar tersebut, Bunda PAUD Provinsi NTB, Niken Saptarini Widyawati  menjelaskan, pengelola PAUD harus mengedepankan keselamatan dan kesehatan anak di atas segalanya. Karena itu, protokol kesehatan di PAUD harus dilaksanakan dengan disiplin tinggi. 

“Tenaga pendidik harus mengajarkan mengenai penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berjabat tangan dan menyentuh benda-benda sekitar. Ini menjadi tantangan bersama.”

Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI), Prof Dr Ir Netti Herawati MS, menekankan pentingnya Kemerdekaan Belajar sehingga guru, orangtua, dan siswa  bisa menikmati proses belajar-mengajar di rumah. Semua pihak harus memenuhi kebutuhan dasar anak dan memenuhi tujuan utama PAUD yaitu penanaman karakter.  (imh)

Berita Lainnya

Terkini