Presiden Jokowi menghadiri KTT Asean di Singapura/foto: biro pers setpres |
SINGAPURA – Presiden Joko Widodo menegaskan konsep Indo-Pasifik penting dan memiliki relevansi bagi ASEAN sehingga harus tetap dijaga sentralitasnya. Indonesia kembali menyampaikan perkembangan konsep kerja sama di kawasan Indo-Pasifik dalam KTT ke-33 ASEAN di Singapura di sesi salah satu sesi pertemuan penting tersebut.
“Agar sentralitas tetap terjaga maka tidak ada jalan lain bagi ASEAN kecuali menggunakan KTT Asia Timur sebagai platform utama pembahasan konsep ini”, ujar Kepala Negara, Selasa (13/11/2018).
Ketidakpastian dan besarnya tantangan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik berpotensi untuk menimbulkan ancaman bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut dalam kaitannya dengan tarik-menarik konstelasi kekuatan dunia.
ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik kata Jokowi, hrus mampu menjadi poros, memainkan peranannya, dan mengubah potensi ancaman itu menjadi sebuah peningkatan kerja sama. Perkembangan dunia dipenuhi banyak ketidakpastian. Tarik menarik kepentingan juga kita rasakan di kawasan kita. ASEAN harus tetap menjadi motor bagi perdamaian dan kesejahteraan.
“ASEAN harus dapat mengubah potensi ancaman menjadi kerja sama, potensi ketegangan menjadi perdamaian,” katanya menegaskan. Lebih jauh, Presiden mengatakan konsep Indo-Pasifik dapat dikembangkan dengan peningkatan kerja sama dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.
“Pada KTT April lalu, saya telah menjelaskan pentingnya ASEAN mengembangkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik yang mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan, inklusivitas, transparan, menghormati hukum internasional, dan menghargai sentralitas ASEAN,” sambungnya.
Jokowi juga menyambut baik tanggapan positif negara ASEAN terhadap konsep Indo-Pasifik tersebut dan dijadikan konsep bersama ASEAN. Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh bagi konsep tersebut.
“Saya gembira draft konsep bersama tersebut telah dibahas dan insyaallah dapat segera disepakati. Konsultasi informal juga telah dilakukan dengan negara mitra ASEAN,” ucapnya.
Pihaknya menekankan, konsep tersebut akan memberikan arah baru bagi kerja sama ASEAN dengan negara-negara mitranya. Melalui konsep tersebut, Presiden percaya bahwa kesatuan dan sentralitas ASEAN di kawasan akan tetap terjaga.
“Wawasan yang inovatif ini akan memberikan arah kerja sama ke depan bagi ASEAN dengan menekankan Indo-Pasifik sebagai _single geo-strategic theatre_, mengedepankan kerja sama bukan persaingan, memajukan pembangunan, dan mewujudkan kesejahteraan untuk semua,” demikian Jokowi. (rhm)