Kabarnusa.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI XXI Provinsi Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra memperingatkan semua pengurus dan anggota agar bekerja sungguh-sungguh dan tidak main-main di organisasi pendiri Partai Golkar itu.
Hal itu ditegaskan Gus Adhi sapaan Bagus Adhi Mahendra Putra, saat mengukuhkan pengurus Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) se-Kabupaten Buleleng Senin akhir pekan lalu di Kalianget Buleleng.
Sebelum pengukuhan, pria yang karib disapa Gus Adhi itu menyempatkan diri menggelar persembahyangan terlebih dahulu di Pura Cecesan.
Pria yang disebut-sebut masuk dalam bursa Pilgub Bali 2018 itu mengucapkan terima kasih atas terhimpunnya Dewan Pimpinan Anak Cabang (Depiancab) se-Kabupaten Buleleng.
“Mari membangun masyarakat. Saya sebagai anggota DPR RI memiliki berbagai macam program untuk kesejahteraan rakyat, Mari kita manfaatkan ini untuk membangun masyarakat Bali,” ajaknya.
Dia juga meminta agar calon pengurus berjuang secara sungguh-sungguh untuk kebesaran SOKSI yang berorientasi kesejahteraan masyarakat.
“Jangan main-main dalam berjuang bersama SOKSI. Organisasi ini didirikan tidak main-main,” tegas Gus Adhi.
Dijelaskan anggota Komisi IV DPR RI itu, latar belakang berdirinya SOKSI. SOKSI, ia melanjutkan, dibentuk oleh oleh Suhardiman pada 57 tahun lalu.
Saat itu, Suhardiman yang merupakan serdadu tertantang untuk mengimbangi gerakan PKI.
Awalnya SOKSI tak diizinkan berdiri oleh penguasa kala itu, Soekarno. Hingga kali, keempat menghadap Presiden RI pertama itu, barulah diizinkan mendirikan SOKSI.
Sementara warna merah sebagai identitas SOKSI digunakan juga untuk mengimbangi kekuatan komunis yang saat itu begitu dominan.
Begitu diizinkan untuk berdiri, Suhardiman lantas membentuk suatu kelompok-kelompok kecil yang berpusat di pabrik-pabrik, perkebunan, nelayan dan sektor lainnya.
Semua berbasis karyawan. Karyawan itu bukan orang yang bekerja menerima upah, bukan itu.
Tapi karyawan adalah insan mandiri yang berbasis karya kekaryaan,” ungkapnya. Swadiri yang digunakan oleh SOKSI agar tiap orang yang tergabung di dalamnya dapat mandiri.
“Jadi, dapat mandiri. Tidak hanya sekadar sebagai mesin cetak,” tukasnya.
Bersama Kosgoro dan MKGR, SOKSI kemudian mempelopori terbentuknya Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang belakangan berubah menjadi Partai Golkar.
“SOKSI merupakan salah satu elemen pendiri Partai Golkar,” katanya menegaskan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (Depicab) Kabupaten Buleleng, I Made Yudiasa mengaku bersyukur dengan terkumpulnya pengurus SOKSI di seluruh kecamatan di Buleleng.
Di Buleleng ini ada sembilan kecamatan. Ini adalah kali pertama SOKSI memiliki kepengurusan di seluruh kecamatan di Buleleng.
“Syukur sekarang programnya sudah banyak. Luar biasa kepedulian ketua kita ini (Gus Adhi). Care kepada masyarakat di bawah. Banyak yang duduk (di DPR RI) lupa, tapi beliau tidak,” katanya sembari menambahkan akan melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 17 April ini. (kto)