Jambi –Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, berbagi kenangan manis dan refleksi tentang proses perjuangan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam acara silaturahmi dan diskusi dengan Korps Alumni HMI (KAHMI) Jambi pada Kamis, 24 Juli 2025.
Acara yang dihadiri ratusan anggota KAHMI serta pengurus HMI cabang dan Badko Jambi ini berlangsung di Grha KAHMI Provinsi Jambi, Kota Jambi.
Dalam kesempatan tersebut, Viva Yoga mengenang Kongres HMI tahun 1999 di Jambi, di mana ia kalah tipis dalam putaran kedua. “Sebab kalah maka balik ke Jakarta naik bus tanpa AC,” kenangnya, disambut tawa hadirin.
Proses Perkaderan dan Ikatan Batin
Mantan Ketua Umum Cabang HMI Denpasar ini menekankan bahwa semua proses yang dijalani di HMI adalah bagian dari perkaderan. “Kita jalani saja,” ujarnya bijak.
Ia meyakini setiap kader memiliki jalannya masing-masing sesuai hati nurani. “Siapa sangka Mas Maulana akhirnya menjadi Walikota Jambi, semua tidak ada yang tahu,” tambahnya, menunjuk Walikota Jambi Dr. dr. H. Maulana, S.KM., yang turut mendampinginya.
Viva Yoga juga menyoroti bahwa ikatan antara HMI dan KAHMI lebih dari sekadar ideologi atau persamaan pemikiran, melainkan terjalin oleh rasa kebatinan yang dalam sebagai sesama kader.
Ia menegaskan bahwa jaringan HMI terbentuk karena daya juang tinggi para kadernya. “Kader HMI di manapun ditempatkan pasti hidup. Ditaruh di gurun pasir, tanah gambut, tanah tandus hidup apalagi tanah subur,” ungkapnya.
“Seluruh kader HMI tumbuh dari bawah. Sebagian besar memiliki sepatu miring, karena sering dipakai jalan menyusuri ruas-ruas pembatas,” tegasnya, membantah anggapan bahwa kader HMI lahir dari “atas.”
Ia menambahkan, “Kekuatan HMI itu bukan dari materi tetapi dari kekuatan pemikiran, ide, dan gagasan.”
Pentingnya Tradisi Intelektual dan Peran KAHMI
Dalam pesannya, Viva Yoga mengingatkan anggota HMI dan KAHMI untuk merawat tradisi intelektual, sebab hal ini menjadi salah satu ukuran kualitas organisasi.
Ia juga mendorong KAHMI Jambi untuk terus meningkatkan peran keumatan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.
Dijelaskan bahwa KAHMI yang dibentuk tahun 1966 bertujuan menghimpun potensi alumni untuk membangun silaturahmi, membantu HMI dalam perkaderan, menyediakan logistik, ide, dan gagasan, serta membantu alumni muda menelusuri medan pengabdian.
Dukungan untuk Program Transmigrasi
Sebagai Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga juga memaparkan program dan paradigma baru transmigrasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. .
Menurutnya, pembentukan Kementerian Transmigrasi bertujuan mendukung program swasembada pangan, merekatkan rasa kebangsaan dan NKRI, serta mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan warga di kawasan transmigrasi.
KAHMI Jambi menyatakan dukungan penuh terhadap program transmigrasi yang telah berjalan di beberapa kabupaten di provinsi tersebut. ***