Kunjungan Wisman Australia ke Bali Merosot Tajam

2 Januari 2016, 19:29 WIB

Kabarnusa.com
Jumlah wisatawan asal Australia yang selama ini menjadi primadona
penyumbang kunjungan turid terbesar di Pulau Bali  sejak dua bulan
terakhir mengalami kemerosotan cukup tajam.

Dinas Pariwisata Bali
dalam laporannya, menyebutkan turis asing yang datang langsung dari
negerinya ke Bali selama Januari-November 2015 hanya 3.633.056 orang.

Jumlah itu, bertambah 6,25 persen jika dibandingkan periode sama 2014 hanya 3.419.268 orang.

Yang
perlu menjadi perhatian, wisatawan asal Australia yang menjadi
andalannya datang ke Bali, mulai jenuh dan berkurang jumlahnya yang
berlibur ke Pulau Dewata.

Dari 101.625 orang selama September
menjadi hanya 94.449 pada bulan berikutnya dan selama November turun
drastis hanya 56.719 orang.

Demikian juga, pelancong asal
Malaysia berkurang dari sebanyak 198.133 orang selama Januari-November
2014 turun 15 persen menjadi hanya 168.231 orang periode yang sama 2015,
begitu pula turis Singapura melorot 19 persen menjadi hanya 125.876
orang dari sebelumnya 156.892 orang.

Karenanya, Pengamat
Pariwisata, Made Sudana memprediksi Bali sulit mencapai empat juta
wisatawan mancanegara (wisman) selama 2015, sesuai target mengingat
terjadi berbagai peristiwa terakhir ini.

“Bencana alam meletusnya
gunung merapi yang menyebabkan menghambatnya penerbangan dari Bandara
Ngurah Rai berpengaruh turis asing menunda ke Bali,” kata Sudana dilansir Antara Sabtu (2/1/2016)

Peristiwa bentrokan antara dua
ormas di daerah ini yang merenggut korban jiwa juga menjadi catatam
turis asing dalam melawat ke Pulau Dewata dan pelancong merasa
keamanannya terancam selama berlibur di Bali juga member andil.

Berkat
peristiwa tersebut turis asing terutama dari negara tetangga seperti
asal Australia, Singapura dan Malaysia paling dominan jumlahnya yang
berkurang ke Bali dalam kurun tiga bulan terakhir ini.

Melihat
situasi tersebut sulit tampaknya Bali mampu mengaet empat juta wisatawan
asing yang berlibur ke Bali selama 2015, sebab hingga November baru
tercatat 3.633.056 orang, sedangkan selama Desember tampaknya belum
mampu mencukupi hingga empat juta orang.

Sudana mengatakan,
komponen pariwisata dan pemerintah Bali, harus tetap bersyukur bahwa
sasaran yang hendak dicapai sudah mendekati apa yang menjadi keinginan,
sebab ada faktor di luar dugaan jika angka yang ditetapkan belum
tercapai. (gek)

Berita Lainnya

Terkini