![]() |
Presiden Joko Widodo mengunjungi pengungsi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat/foto:biro pers setpres |
LOMBOK – Presiden Joko Widodo mengunjungi korban gempabumi 7 SR di Lombok siang hari ini di Kecamatan Pemenang dan dilanjutkan peninjauan Pos Komando Operasi, Nusa Tenggara Barat, Senin (13/8/2018).
Jokowi mendengarkan penjelasan terkini penanganan darurat dari Dansatgas Posko Komando Penanganan Dampak Bencana Gempa Lombok, Kol. Ahmad Rizal Ramdani Danrem 162 Wirabahakti, di areal Lapangan Super Semar Kantor Bupati Lombok Utara.
Turut mendampingi Gubernur NTB dan Gubernur terpilih, Panglima TNI, Kapolri, Menteri PU & Pera, Kepala Staf Kantor Presiden dan Kepala BNPB saat mengunjungi korban pengungsi.
Kepala Negara menanyakan tentang kondisi para pengungsi dan apa yang diharapkan. Masyarakat pengungsi sekitar wilayah Kecamatan Tanjung antusias dengan kedatangan Presiden RI yang dilanjutkan melihat kondisi pasien di Tenda Pelayanan Yonkes di areal Kantor Bupati Lombok Utara.
Jokowi menerima laporan tentang kebutuhan operasi darurat diantaranya kebutuhan tenda, penyediaan MCK, tandon air, permakanan, asupan gizi ibu hamil, selimut, dan obat-obatan. Alat penghancur beton dan ketersediaan BBM juga menjadi prioritas.
Kendala lain yang masih dihadapi, minim sarana transportasi untuk distribusi bantuan logistik, dan askes jalan rusak, berbukit dan lokasi desa sulit dijangkau oleh kendaraan biasa.
Operasi penanganan darurat ini didukung oleh seluruh potensi nasional dan LSM maupun komunitas yang terus membantu upaya penanganan dampak gempabumi Lombok.
Presiden beserta rombongan pada malam hari berdialog langsung dengan masyarakat pengungsi di Lapangan Super Semar Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Masyarakat korban gempa akan diberikan bantuan perbaikan rumah sebanyak 1.000 KK pada tahap awal ini.
Nilai bantuan stimulus sebesar Rp. 50 juta/KK untuk rumah rusak berat, Rp. 25 juta/KK untuk rumah rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan yang pengerjaannya akan dimulai pada minggu ini.
Selain itu, Pembangunan dan perbaikan dengan konsep rumah tahan gempa ini akan diberikan dalam bentuk tabungan. Proses pembangunan akan diawasi oleh Gubernur NTB dan asistensi Kemen PU Pera.
Pemerintah akan mendorong ketersediaan material semen, besi dan lainnya dan mengawasi harga jual material di NTB dengan konsep rumah tahan gempa.
Guna perbaikan fasilitas umum, rumah sakit dan sekolah akan dimulai dua minggu dari sekarang. Presiden juga langsung memberikan paket sembako dan buku tulis kepada masyarakat pengungsi.
Data korban meninggal dunia hingga hari ini (13/8) sejumlah 437 jiwa berasal dari Kabupaten Lombok Utara 374 jiwa, Kab. Lombok Timur 12 jiwa, Kab, Lombok Barat 38 jiwa, Kab. Lombok Tengah 2 jiwa Kota Mataram 9, dan Kota Denpasar 2 jiwa.
Jumlah pengungsi hingga hari ini sebanyak 352.793 jiwa. Sedangkan total rumah rusak 52.812 unit, sarana pendidikan terdampak 458 unit dan fasum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit. (rhm)