Kurangi Risiko Bencana, Pendekatan Pemkab Klungkung dengan Kearifan Lokal

Pemkab Klungkung dijadikan model percontohan sebagai daerah yang mampu menggunakan pendekatan kearifan lokal dalam mengurangi risiko bencana

17 Maret 2022, 22:19 WIB

Selain Kabupaten Klungkung, sebelumnya Suharyanto dan jajaran telah melalukan peninjauan lokasi destinasi lainnya bagi para delegasi GPDRR, yaitu Desa Wisata Penglipuran dimana masyarakat dan alam telah hidup harmonis dan memahami tahap-tahap penanggulangan bencana.

Didampingi Deputi Bidang Sistem dan Strategi dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Suharyanto mengunjungi Mertha Sari yang merupakan lokasi pengembangan ekosistem mangrove sebagai salah satu langkah mitigasi vegetasi.

Mertha Sari menjadi salah satu alternatif dalam rencana kunjungan Presiden Republik Indonesia dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lazismu Bali Menyalurkan Bantuan untuk Bencana Erupsi Semeru

Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam upaya pengurangan risiko bencana. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan bahwa masyarakat Klungkung memiliki semangat “puputan” yang menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya.

“Kita sedang berada di tempat yang heroik yaitu puputan Klungkung, pada saat itu Raja Klungkung mengalami perang luar biasa melawan Belanda dan melakukan perang puputan. _Spirit puputan_ inilah yang kami jadikan patokan untuk menangani berbagai bencana yang ada di Klungkung dan wilayah sekitarnya,” ujarnya.

Nyoman Suwirta menceritakan hal ini telah diimplementasikan pada saat bencana erupsi Gunung Agung pada 2017 silam.

BNPB Gunakan Pesawat Udara Tanpa Awak, Kaji Cepat Data saat Bencana

Artikel Lainnya

Terkini