Kurangi Risiko Bencana, Pendekatan Pemkab Klungkung dengan Kearifan Lokal

Pemkab Klungkung dijadikan model percontohan sebagai daerah yang mampu menggunakan pendekatan kearifan lokal dalam mengurangi risiko bencana

17 Maret 2022, 22:19 WIB

“Contoh saat Gunung Agung meletus, kami secara bahu membahu tanpa ada komando dan perintah telah menyiapkan banjar dan membuat 120 posko serta menyiapkan anggaran untuk membantu warga terdampak,” ungkap Nyoman Suwirta

“Ini menjadi salah satu kekuatan bagi masyarakat Klungkung dalam menanggulangi bencana,” tambahnya.

Potensi bencana yang ada di wilayah Klungkung antara lain erupsi Gunung Agung dimana jalur lahar melalui daerahnya serta tsunami karena Klungkung dekat dengan laut. Masyarakat memiliki suatu gerakan dalam menghadapi potensi bencana lainnya, khususnya bencana non-alam, pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda Indonesia.

BPBD Prioritaskan Keselamatan Bencana Banjir Kabupaten Bogor

“Untuk menghadapi Covd-19, kami juga memiliki suatu semangat Gemasanti atau Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif yang menjadi senjata kami di Klungkung,” tuturnya.

Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman secara persuasif kepada masyarakat Klungkung tentang bahaya dan edukasi menghadapi pandemi Covid-19.

“Melalui gerakan ini, kita dapat memberikan pemahaman tanpa harus dipaksa sehingga masyarakat tidak hanya sekedar tahu, namun betul-betul memahami bahaya Covid-19,” jelas Nyoman Suwirta.

Pemerintah Kabupaten Klungkung turut berterima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena telah memilih Klungkung sebagai salah satu destinasi kepada para delegasi Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana _(Global Platform for Disaster Risk Reduction/GPDRR). ***

Artikel Lainnya

Terkini