Denpasar – Denpasar Documentary Film Festival menobatkan Karya Film Lewat Lagu Kami Bercerita karya sutradara Deby Putro Herwanto dinobatkan menjadi karya terbaik di tahun 2019 dalam serangkaian 10 Tahun Denpasar Documentary Festival.
Denpasar Documentary Film Festival pada tahun 2019 ini memasuki usia yang ke-10 tahun. Dimana, dalam satu dekade berkiprah dalam dunia seni perfilman, beragam karya dan kreatifitas telah dihasilkan.
Penghargaan pemenang diserahkan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra di kawasan Taman Kumbasari Tukad Badung, Minggu (29/9/2019).
Malam Penganugrahan dimeriahkan beragam penampilan mulai dari Suarsima, Keroncong Jancuk, Musikalisasi Puisi, Jun Bintang, Penayangan Film Dokumenter Made In Paradise, serta penayangan pemenang lomba.
Dalam laporanya. Director Denpasar Documentary Film Festival, Maria Ekaristi mengatakan bahwa seluruh rangkaian Denpasar Documentary Film Festival ke-10 Tahun 2019 telah dilaksanakan sejak bulan Februari lalu.
Berbagai tahapan telah dilalui seluruh peserta. Sedangkan peringatan 10 Tahun Denpasar Documentary Film Festival dimulai sejak 27 – 29 September 2019 yang diisi dengan beragam kegiatan mulai dari Pemutaran Film hingga Workhshop.
Wali Kota Rai Mantra mengatakan, film merupakan salah satu elemen seni yang memberikan gambaran nyata tentang sebuah cerita. Tentunya dengan beragam kegiatan serta festival film menjadi angin segar bagi film maker untuk terus berkarya dan berkreasi.
Nantinya kreator yang lahir dari beragam festival film akhirnya akan menjadi seniman dengan kompetensi yang berdaya saing tinggi.
Agar sebagai upaya mendukung perkembangan dunia perfilman terus berkelanjutan sebagai bagian dari lemen ekonomi kreatif. Sehingga kedepanya dapat memperkuat kompetensi lokal, nasional dan global.
“Semoga kedepanDenpasar film festival ini dapat terus maju dan berkembang serta menjadi parameter kemajuan dunia perfilman sekala nasional dan global,” ujar Rai Mantra.
Salah satu Dewan Juri, Ayu Diah Cempaka mengatakan, perkembangan dunia perfilman hingga saat ini telah mengalami perubahan kearah kemajuan yang signifikan. Kata Ayu, sebagian besar film maker telah mampu menunjukan identitas namun masih terkendala pada heroisme tokoh.
“Hingga saat ini perkembangan film maker telah menunjukan kemajuan, namun tentunya harus terus diperdalam sehingga esan yang disampaikan jelas dan tidak terjebak dalam permasalahan klasik,” terangnya.
Peraih Karya Terbaik, Sarah Salsabila Syafiyah asal SMA Khadijah Surabaya mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka dapat menjadi nominasi dan karya terbaik. Lantaran karya yang digarap terbilang berat dengan tantangan pengambilan angel dan obyek.
“Menjadi yang terbaik merupakan suatu penghargaan dan kebanggaan bagi kami, tentunya kedepanya kami berharap dapat menjadi tebaik dalam festival lainya,” ujarnya.
Adapun juara lombapada Denpasar Documantary Film Festival Tahun 2019 yakni Karya Lewat Lagu Kami Bercerita karya sutradara Donny Putro Herwanto sebagai Film Terbaik, As Long As karya sutradara Lutfyah Sesarini sebagai Special Mentioned.
Pemenang Kategori Pelajar yakni Juara I karya film berjudul Pasar Sepur (Pasur) yang disutradarai Sarah Salsabila Syafiyah, Juara I karya fim berjudul Orang-orang Tionghoa yang disutradarai Icha Feby, dan Juara III karya film TPA Lontar yang disutradarai I Nengah Artadana.
Sementara pemenang Kategori Pelajar Binaan yakni Juara I karya film berjudul Abukasa yang disutradarai oleh Tubagus Saputra, Juara II karya film The Art of Whataver yang disutradarai Galuh Pradnya, Juara III karya film berjudul Kehidupanku yang disutradarai Endrew.
Sedangkan karya-karya film unggulan yakni As Long As, Ibu Untuk Bumi, Lewat Lagu Kami Bercerita, Linggih Aksara, dan Padi Gaga Tradisi Yang Hilang. (riz)