(ilustrasi/net) |
Kabarnusa.com – Kabupaten Buleleng dengan ibukota Singaraja memiliki tingkat pertumbuhan positif mencapai 6,05 persen pada tahun 2015 atau melampaui pertumbuhan ekonomi Balu yang mencapai 6,04 persen.
Diketahui, Buleleng mempunyai wilayah 1.365,88 km2 atau 24,25% dari luas provinsi Bali, merupakan salah satu kabupaten terjauh dari Kota Denpasar.
Jarak Singaraja dari Denpasar yaitu 107 km lewat Bedugul, 122 km lewat Kintamani dan 113 km lewat Pupuan.
“Jarak tersebut menjadi kendala bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam menjalankan tugas pengedaran uang,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Dewi Setyowati saat pembukaan Kas Titipan di Bank Mandiri Cabang Singaraja pada Kamis 2 Juni 2016.
Dewi melanjutkan, khususnya menyediakan jumlah dan jenis pecahan uang Rupiah yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta penyediaan uang Rupiah yang layak edar dan tepat waktu.
Apabila dilihat indikator makro ekonomi regional, berdasarkan data tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten terbesar di Provinsi Bali mencapai 6,05%,
sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yaitu 6,04%. Adapun sektor ekonomi dominan penyumbang PDRB antara lain Sektor Pertanian, Perdaganan, Hotel dan Restoran dan Sektor Jasa-jasa.
Dari sisi indikator sistem Pembayaran, volume warkat pada penyelenggaraan kliring lokal tahun di Kota Singaraja mencapai 2.210 lembar, atau setara dengan Rp 53,94 Milyar.
Dari sisi pembayaran tunai, dalam kurun waktu 2009 2015 rata-rata inflow sebesar Rp 6,9 Triliun pertahun dan rata-rata outflow Rp 8,9 Trilun per tahun,
atau setara dengan rata-rata pertumbuhan inflow sebesar 42,16% dan rata-rata pertumbuhan outflow sebesar 34,38 %.
Dari data cashflow perbankan di Singaraja mengalami posisi short uang kartal sebesar Rp60,7 Milyar per bulan.
“Jumlah tersebut akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” sambung Dewi.
Dengan latar belakang itu, maka kehadiran Kas Titipan di Buleleng sangat strategis karena Kas Titipan adalah penyediaan uang milik Bank Indonesia sebagai titipan pada salah satu bank.
Itu semua dalam rangka mencukupi persediaan kas perbankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang Rupiah yang layak edar di suatu wilayah/daerah tertentu. (des)