Lanal Denpasar Salurkan Sembako Bagi Pengungsi Gunung Agung

31 Oktober 2017, 00:00 WIB
Bantuan Sembako dari Lanal Denpasar untuk pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem

DENPASAR – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar menyalurkan bantuan sembako bago para pengungsi Gunung Agung yang ditampung di Banjar Perasi Tengah Desa Pertima Kabupaten Karangasem.

Kegiatan Bhakti Sosial dan penyerahan bantuan Sembako kepada masyarakat yang terdampak bencana Gunung Agung digelar, Senin (30/10/2017).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali tetap memperpanjang status tanggap darurat, meski Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan level Gunung Agung dari awas ke siaga.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika melalui surat edarannya menyebutkan tanggap darurat diperpanjang dari 27 Oktober hingga 9 November 2017. Ini adalah ketiga kalinya tanggap darurat diberlakukan setelah sebelumnya 13-26 Oktober 2017.

Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2017 pukul 08.00 s.d 10.00 Wita bertempat di Banjar Perasi Tengah Desa Pertima Kabupaten Karangasem melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial dan penyerahan bantuan Sembako kepada masyarakat yang terdampak bencana Gunung Agung.

Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka yang diwakili Paspotmar Lanal Denpasar Mayor Laut ( KH) Dewa Ketut Dana menyerahkan bantuan diterima Perbekel Desa Pertima Karangasem I Gusti Ayu Biksuni.

Perbekel Desa Pertima Karangasem mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Denpasar atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat Desa Pertima Karangasem.

Danalanal Denpasar diwakili Paspotmar Lanal Denpasar menyampaikan, baksos kali ini diharapkan kegiatan itu bisa membantu para pengungsi akibat aktivitas Gunung Agung. Selain itu, Danlanal mengharapkan aksi Peduli Erupsi Gunung Agung bisa menyemangati para pengungsi di beberapa titik pengungsian.

“Bakti sosial ini tidak hanya dilihat dari apa dan seberapa banyak bantuan yang kami bawa, tetapi lebih jauh dari itu, kami berkeinginan untuk menunjukkan empati kami dengan berharap kunjungan kami ini dapat menimbulkan semangat baru mereka di pengungsian,” tutur Danlanal Oka.

Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten dan kota seluruh wilayah Bali terus melakukan penanganan darurat dibantu pemerintah pusat, lembaga sosial, dunia usaha, dan masyarakat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mendirikan pos pendampingan nasional di Karangasem.

Gunung suci umat Hindu Bali ini belum menunjukkan tanda-tanda erupsi hingga hari ke-39 berstatus awas. Pada hari ke-40, PVMBG akhirnya resmi menurunkan status bahayanya ke level tiga atau siaga.

Meski statusnya sudah diturunkan, masyarakat perlu memahami bersama aktivitas vulkaniknya belum reda sepenuhnya dan masih berpotensi meletus,” menurut Kepala PVMBG Kementerian ESDM.

Zona merah di Gunung Agung kini berada dalam radius enam kilometer (km) dari kawah puncak, ditambah perluasan sektoral 7,5 km. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi, serta bisa diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan. (gek)

Berita Lainnya

Terkini