Denpasar – Partai Gerindra bisa mengambil inisiatif lahirnya poros baru dengan menggalang kekuatan bersama partai politik lainnya untuk melawan hegemoni PDI Perjuangan di Pilkada Serentak 2020.
Dalam pandangan jurnalis senior I Nyoman Winata, dominasi PDI Perjuangan dalam politik terlihat dari penguasaan kursi-di eksekutif dlmaupun dewan di hampir seluruh Bali, sebagaimana hasil Pemilu 2019.
Gerindra sebagai salah satu partai besar di Tanah Air, tak bisa dihindari suaranya tergerus karena terkena imbas isu khilafah vs Nasionalis di Pilpres 2019 yang sangat merugikan partai besutan Prabowo Subianto.
Karena itu, menjelang Pilkada Serentak 2020 dan 2024, harus diantisipasi dengan baik oleh Gerindra agar bisa kembali mendapatkan kepercayaan rakyat.
Tak bisa dipungkiri, dalam real politik, untuk perhelatan Pilkada di Bali, tidak ada lawan politik yang seimbang bagi PDIP Jika parpol tidak melakukan koalisi maka, pertarungan hanya akan sia-sia.
“Harus mempertimbangkan kalkulasi politik jangan sampai bertarung sia sia, maka elit politik harus mulai merancang sejak sekarang menjalin komunikasi dengan partai di luar PDIP,” tuturnya saat menjadi pembicara dalam Pendidikan Politik DPD Partai Gerindra Bali di Denpasar, Minggu (15/12/2019).
Winata melihat, sampai sekarang belum ada tanda tanda kejelasan, gerakan Parpol di Bali untuk membangun kekuatan baru menghadapi Pilkada 2020.
Semua Parpol masih menerapkan strategi politik wait and see, melihat situasi dan dinamika politik yang berkembang dalam menentukan figur calon pemimpin yang diusung maupun dengan Parpol mana berkoalisi di Pilkada.
Hanya saja, sudah saatnya, kata Winata, Gerindra mengambil inisiatif menyambut pesta demokrasi lima tahunan ini, untuk melahirkan figur alternatif dan membangun koalisi poros baru.
“Saya berpandangan, Gerindra harus berani menggalang kekuatan alternatif ke depan untuk menantang PDIP, agar pertarungan tidak sia sia atau jangan sampai dibiarkan pertarungan kotak kosong,” tukas alumnus Universitas Udayana ini.
![]() |
Sekretaris DPD Partai Gerindra Wayan Wiratmaja dan Ketua Panitia Pendidikan Kader Rai Misno |
Tentunya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Gerindra untuk menggalang koalisi karena ada akan sulit untuk mempertemukam parpol dengan visi dan platform masing-masing.
Belum lagi, sampai saat ini, parpol masih sulit mencari figur yang kuat lainnya, mengingat masih kentalnya politik primordialisme ditambah lagi, calon yang diusung harus mendapat rekomendasi pengurus pusat atau ditingkat DPP.
Ketua Panitia Pendidikan Kader DPD Gerindra Bali Rai Misno mengungkap, kegiatan dihelat diikuti seluruh kader pengurus DPD, DPC dan organisasi sayap seperti Satria Bali.
Pihaknya mengundang pembicara dari akademisi dan jurnalis yang dinilai obyektif dalam memotret dinamika politik dan memberi persepektif, motivasi bagi kader dalam membesarkan Gerindra di masa mendatang.
“Ini ajang konsolidasi organisasi dan pemanasan bagi kader menjelang Pilkada 2020,” sambung Ketua Badan Pemenangan Pemilu ini didampingi Sekretaris DPD Gerindra Bali I Wayan Wiratmaja. (rhm)