Karangasem – Visi Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, melainkan tujuan nyata yang sedang dibangun, salah satunya melalui inisiatif krusial Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pada Sabtu, 14 Juni 2025, Desa Adat Tianyar, Karangasem, Bali, menjadi titik awal sosialisasi program yang digagas oleh DPR RI bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Program ini dirancang sebagai pilar utama untuk melahirkan generasi yang tidak hanya sehat dan cerdas, tetapi juga memiliki daya saing global.
Lebih dari Sekadar Makanan: Investasi Kualitas Sumber Daya Manusia
Sosialisasi MBG di Wantilan Desa Adat Tianyar menegaskan komitmen pemerintah untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar bangsa: masalah gizi. Anggota Komisi IX DPR RI, Ibu Tutik Kusuma Wardhani, dengan lugas menyoroti data yang mengkhawatirkan.
“Angka kekurangan gizi seperti stunting dan malnutrisi masih menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi bangsa ini,” tegas Ibu Tutik.
Oleh karena itu, Komisi IX DPR RI mendukung program makan bergizi gratis dalam mencegah permasalahan gizi di Indonesia.” Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan penegasan bahwa MBG adalah strategi pencegahan yang vital.
Senada, Direktur Promosi dan Kerja Sama BGN, Bapak Gunalan, menekankan dampak langsung pemenuhan gizi terhadap kualitas individu.
“Pemenuhan gizi yang baik akan memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar, meningkatkan gizi berkualitas, dan kualitas SDM,” jelas Gunalan.
Ini menunjukkan bahwa MBG adalah investasi jangka panjang yang akan membuahkan hasil berupa sumber daya manusia unggul, siap menghadapi tantangan global. Harapannya jelas,
“Program makan bergizi gratis ini dapat meningkatkan gizi berkualitas pada masyarakat.”
Pilar Utama untuk Indonesia Maju dan Sejahtera
Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar program pemberian makan, melainkan sebuah cetak biru pembangunan multidimensional. Selaras dengan visi Indonesia 2045, MBG menargetkan lebih dari sekadar perbaikan gizi. Ia dirancang untuk menjadi solusi komprehensif yang menjawab berbagai permasalahan fundamental Indonesia saat ini:
Peningkatan Kualitas SDM: Dengan gizi optimal, anak-anak akan tumbuh lebih cerdas dan produktif.
Pemberantasan Kemiskinan: Gizi yang baik berkorelasi dengan kesehatan, pendidikan, dan pada akhirnya, peningkatan taraf hidup.
Pemerataan Ekonomi: Akses gizi yang merata dapat mengurangi disparitas sosial.
Terciptanya Lapangan Pekerjaan Baru: Lingkaran ekonomi yang bergerak dari implementasi program ini akan membuka peluang baru.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045.
Oleh karena itu, program MBG menjadi pilar penting dalam mendukung terciptanya generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.
Ini adalah langkah strategis pemerintah untuk memastikan bahwa potensi demografi Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal, membawa bangsa menuju kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.***