|  | 
| ilustrasi (istimewa) | 
KabarNusa.com, Denpasar – Memasuki
 musim kemarau ditandai banyaknya warga bermain layang-layang mulai
 menimbulkan masalah karena tak sedikit layangan tersangkut ke jaringan
 PLN Wilayah Bali yang mengakibatkan listrik padam.
Beberapa
 kasus yang menyebabkan listrik padam terjadi di Kota Denpasar dan
 sekitarnya, sebagai akibat layangan terutama berukuran besar dan terbang
 tinggi yang putus nyangkut di jaringan kabel PLN.
Meskipun
 selama 24 jam, petugas PLN telah disiagakan menangani jika terjadi
 gangguan di jaringan kabel listrik namun hal itu jika dibiarkan cukup
 menganggu operasional PLN.
“Gangguan yang kami rasakan sekarang
 ini, ya banyaknya warga bermain layang-layang karena kerap kali,
 berputar-putar, terputus mengenai kabel jaringan listrik,” ujar Humas
 PLN Wilayah Bali Wayan Redika dihubungi Sabtu (31/5/2014).
Untuk
 itu, pihaknya mengimbau warga yang bermain layangan agar berhati-hati,
 memperhatikan hal itu. Hendaknya bermain di tempat yang agak jauh dan
 jangan sampai bermain di dekat jaringan PLN karena itu sangat berpotensi
 menimbulkan gangguan listrik.
Selain layangan, Redika mengaku
 juga banyaknya bambu hiasan khas di Bali yang berukuran panjang dan
 tinggi saat hari raya keagamaan seperti belakangan ini Galungan dan
 Kuningan, juga sangat rentan menganggu jaringan PLN.
Pasalnya,
 bambu berukuran besar dan panjang itu, karena tidak kuat ketika terjadi
 angin kencang tak jarang akhirnya roboh dan menimpa kabel jaringan
 sehingga berakibat putusnya aliran listrik.
Dia sekali lagi,
 meminta masyarakat agar memahami dan bekerjasama dengan PLN terutam
 dengan memperhatikan saat pemasangan penjor bambu besar, agar jangan
 sampai roboh atau mengganggu jaringan listrik.
Di pihak lain,
 Redika menegaskan, sampai saat ini kebutuhan listrik warga baik
 sehari-hari atau ketika pada hari-hari besar keagamaan seperti Galungan
 dan Kuningan di Bali, dapat terlayani dengan baik.
Dengan
 kapasitas daya terpasang saat ini mencapai 820 Megawatt, sedangkan beban
 puncaknya sebesar 735 Megawatt, sehingga sejauh ini tidak ada keluhan
 atau perrsoalan menyangkut pasokan listrik di Pulau Dewata.
“Syukurlah,
 sampai saat ini listrik tetap bisa menyala baik di hari normal maupun
 saat ada perayaan hari-hari besar keagamaan atau hari libur lainnya,”
 imbuhnya.(gek)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 