Lestarikan Budaya Jawa, Kolaborasi Mahasiswa KKN UAD Gelar Pawiyatan Panatacara di Jogja

Ketua DPD Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Kabupaten Bantul, Ahmad Efendi,menyatakan materi acara pawiyatan panatacara tentang sangu-sangune panatacara, ngadi busana, tata basa panatacara.

4 September 2024, 07:48 WIB

Yogyakarta – Dalam melestarikan dan menghidupkan pawiyatan panatacara sejumlah mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan Unit VI.D.1 Padukuhan Gedongsari bersama VI.C.3 Padukuhan Kauman menggelar pawiyatan panatacara di Balai Desa Wijirejo Senin 26 Agustus 2024

Sebanyak 53 peserta mulai karang taruna Padukuhan Gedongsari dan Kauman, anggota kelompok KKN UAD, dan Dewan Budaya Wijirejo. Mahasiswa KKN UAD juga turut mengenakan busana adat Jawa sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Jawa.

Kata Ketua DPD Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Kabupaten Bantul, Ahmad Efendi, materi acara tentang sangu-sangune panatacara, ngadi busana, tata basa panatacara.

Acara ini, bukan sekadar pelatihan, namun juga menjadi tempat untuk berbagi wawasan terkait panatacara.

“Ini sebagai upaya meningkatkan minat dan kesadaran generasi muda terhadap budaya lokal yang tentunya untuk memberikan pemahaman mengenai pelestarian bahasa dan adat Jawa,” katanya dalam keterangan tertulis Selasa 3 September 2024.

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, harapannya para remaja dapat lebih memahami sekaligus mempraktikkan cara membawakan acara dalam rangka melestarikan warisan budaya agar kedepannya nilai-nilai tradisional tetap hidup dan bertahan di tengah pesatnya perkembangan zaman.

Ditambahkan anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) sebagai perwakilan Dusun Gedongsari dan Kauman, Muji Lestari, terlaksananya acara ini, selain bertujuan menumbuhkan minat dan keterampilan para remaja di Kalurahan Wijirejo khususnya Padukuhan Gedongsari dan Kauman, juga diharapkan dapat mendukung peningkatan status desa rintisan budaya menjadi Desa Budaya di Kabupaten Bantul.

Dengan demikian, pelatihan ini memberikan dampak positif baik bagi remaja di Padukuhan Gedongsari dan Kauman, Kalurahan Wijirejo, dan mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan.

Dibahas perbedaan busana adat Yogyakarta dan Solo sebagai bentuk penyesuaian adat yang digunakan dalam suatu acara.

Pada bagian akhir acara, Ahmad Efendi mengajarkan cara mempraktikkan panatacara kepada para peserta. Beberapa peserta maju untuk mencoba membacakan teks panatacara dengan baik dan benar sesuai dengan arahan langsung dari pemateri. ***

Artikel Lainnya

Terkini