Lestarikan Budaya, Turah Panji Harapkan Setiap Orang Miliki Satu Keris

15 Februari 2017, 17:53 WIB

TABANAN – AA Ngurah Panji Astika selaku Ketua Umum Forum Pelestari Budaya Tabanan mengajak masyarakat melestarikan keris sebagai budaya bangsa bahkan dia mengharapkan setiap orang bisa memiliki satu keris.

Hal itu disampaikan dihadapan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya saat menerima Keris Naga Kemanten Tangguh Mojopahit dari Penglingsir Puri Anom Tabanan I Gusti Ngurah Raka Wiratma, saat menutup Pameran Budaya dan Bursa Keris Nusantara di Puri Anom Tabanan, Selasa (14/2/2017) malam.

Pameran Budaya dan Bursa Keris Nusantara yang diprakarsai oleh Forum Pelestari Budaya Tabanan dan Komunitas Setyaki 9 Denpasar telah berlangsung dari tanggal 10 dan tanggal 14 Pebruari 2016 malam ditutup secara resmi oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya.

Wabup Sanjaya diberi kesempatan memberikan piagam kepada peserta pameran I Gusti Ngurah Gde Mulyawan dari Puri Agung Kerambitan, dan pendukung pameran dari Komunitas Setyaki 9 Denpasar. Pameran Budaya dan Bursa Keris Nusantara yang pertama ini, diikuti peserta dari Madura, Semarang, Solo, Lombok, Surakarta, Madura, Singosari dan Surabaya, dengan memamerkan sekitar seribu lebih keris.

Dan yang menjadi istimewa adalah dengan ikut dipamerkannya keris pajenengan Puri Anom Tabanan, Puri Kerambitan dan Keris Pajenengan Puri Tabanan. AA Ngurah Panji Astika mengatakan, pameran ini bertujuan untuk Smembangun budaya di mana salah satunya adalah budaya adi luhung keris.

Karena perkembangan zaman dan sinetron seolah seolah keris identik dengan dukun, identik dengan klenik, identik dengan hal-hal magis. Padahal  tidak, keris peninggalan budaya adi uhung bangsa kita, di sana ada teknik metalogi yang tinggi, serasa seni budaya yang tinggi , ketekunan yang tinggi, ditambah filsafat- filsafat yang tinggi.

Menurut dia, di situ sebenarnya sebuah masterface mahakarya sehingga UNESCO memberikan penghargaan khusus pada keris. “Sementara kita, yang muda-muda meninggalkan keris. nah kita ingin mengembalikan itu kepada anak muda. Ayo kita kembali mencintai budaya salah satunya keris ini lho,” tanda Ngurah Panji .

Ngurah Panji berharap adanya dukungan dari pemerintah Kabupaten Tabanan dalam membudayakan keris, sehingga pameran budaya dan bursa keris Nusantara bisa menjadi agenda tahunan. “Kita sih harapkan nanti kepada Pemda mendukung hal ini, bagaimana membudayakan keris itu, kalo bisa satu orang punya satu keris lah,” sambungnya.

Sebab, nantinya keris ini nanti akan jadi jejeneng, pejenengan.  Menjadi simbol dari orang tua yang diwariskan kepada anaknya. Jadi itu simbol-simbol yang kecil, yang padat. Padat sekali dalam satu keris itu. Menjadi simbol yang diwariskan kepada anak.

“Karena di sana ada budaya, ada seni, ada teknologi, ada ketekunan, ada tapa brata, segala macam. ada filsafat- filsafat hidup yang sangat adi luhung,” ungkap Ngurah Panji. Wabup Sanjaya dalam sambutannya mengatakan sangat berhagia karena di Kabupaten Tabanan khususnya salah satu puri, yaitu Puri Anom telah melaksanakan kegiatan pelestarian budaya.

Pameran budaya dan bursa keris nusantara, merupakan salah satu implementasi dari visi Pemerintah Tabanan yaitu mengwujudkan Tabanan Serasi dalam bidang adat agama dan budaya. Di era kekininan, jangan sampai keris ini sirna, bagaimana kita sebagai orang tua,dan para pelestari budaya tidak pernah henti-hentinya, bagaimana menggaungkan kembali makna dan  esensi daripada keris itu.

Dia sependapat dengan apa yang  disampaikan Turah Panji. Pihaknya mensuport  Pameran Budaya dan Bursa Keris Nusantara diharapkan bisa menjadi agenda tahunan. (gus)

Berita Lainnya

Terkini