Lestarikan Kebudayaan Lewat Pitik Kite Festival di Denpasar

2 Juli 2017, 07:54 WIB

kit

DENPASAR – Pitik Kite Festival kembali digelar memasuki tahun ke-7 diikuti 1.025 peserta diharapkan tetap menjadi media untuk melestarikan kebudayaan Bali.

Pitik Kite Festival dibuka Wali Kota Denpasar IB. Rai Dharmawiaya Mantra ditandai pembentangan guwangan (salah satu komponen layangan) bebean maskot Banjar Pitik Pedungan di Carik Abasan Sari Banjar Pitik, Pedungan.

Sejak pagi hari antusias para peserta Pitik Kite Festival diprakarsai Sekaa Teruna Setia Remaja Banjar Pitik Pendungan tampak memadati persawahan di daerah tersebut. Gemuruh sorak-sorak rare angon (pencinta layangan) di tambah lantunan gambelan Baleganjur yang tak pernah putus terus mengiring para peserta lomba kite festival ini.

Kegiatan dihadiri Dandim 1611/Badung, Letkol. Arh Ahmad Sumarna, Camat Denpasar Selatan AA Gde Risnawan, Lurah Pedungan, Bendesa serta tokoh masyarakat Banjar Pitik Desa Pedungan.

“Saya mengapresiasi dan mendukung kreativitas anak muda yang setiap tahun mengadakan kite festival, yang tentu mendukung pelestarian kebudayaan memainkan layang- layang disamping dampak ekonomis DARI kegiatan ini,” ungkap Rai Mantra saat di temui disela-sela kegiatan.

Rai Mantra mengatakan, lomba layang-layang merupakan bentuk kreativitas yang membutuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan. Kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan dan dipertahankan sebagai suatu wadah dalam bentuk penguatan kebudayaan itu sendiri.

Layang-layang merupakan atraksi budaya yang sudah ada sejak dahulu. Diharapkan, kegiatan ini terus terjaga di tangan anak-anak muda yang kreatif.

Ketua Panitia Pitik Kite Festival Ke-7, Kadek Agustina Anggara Jaya mengatakan, perlombaan layang-layang memasuki tahun ke-7 dengan peningkatan peserta setiap tahunnya yang cukup drastis.

Tahun ini di ikuti oleh 1.025 layang-layang yang akan mengudara berlomba menunjukan ke elokannya di udara, dibagi menjadi 2 kategori yakni kategori anak-anak dan dewasa.

Jenis layangan yang dilombakan meliputi layangan Bebean kategori anak-anak, dewasa dan big size, layang-layang Janggan dan Janggan Buntut, Pecukan dan kreasi yang dilaksanakan selama dua hari ini, dari tanggal 1 sampai 2 Juli 2016.

Adapun para juri berasal dari unsur seniman layangan dan budayawan yang akan menilai layangan dari segi warna, bentuk, guwangan, kondisi terbang dan kekompakan peserta. Selain itu juga dilaksanakan lomba fotografi.

“Kami berharap dari kegiatan ini dapat melahirkan generasi yang kreatif dalam menciptakan karya layangan serta yang terpenting dapat melestarikan seni dan budaya yang kita miliki,” ujarnya. (gek)

Artikel Lainnya

Terkini