Kepala BNPB Letjen Doni Monardo didampingi Sekda Provinsi Bali I Made Indra menghadiri Dharma Relawan Adhirajasa di Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng |
Buleleng – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Doni Monardo meminta para relawan penanggulangan bencana (PB) terus menggaungkan ikrak untuk membela alam.
Dalam arahannya, Doni menekankan pentingnya pembangunan mental dan penguatan kapasitas sumberdaya manusia untuk meningkatkan kesadaran dalam memahami risiko bencana.
Juga, pentingnya mengurangi dampak kejadian bencana melalui pendidikan, penelitian, dan lintasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Letjen Doni juga berharap, para relawan PB dapat meningkatkan kapasitas baik melalui pendidikan maupun ketrampilan.
Relawan PB juga diharapkan tidak hanya bekerja pada tanggap darurat saja namun juga dilakukan pra dan pasca bencana seperti dengan menjaga dan memperbaiki lingkungan.
“Relawan PB saya minta gaungkan terus ikrar ‘bela alam’, kita rawat alam, lakukan aksi nyata dalam menyelamatkan alam demi generasi mendatang yang lebih maju,” tegasnya dalam Dharma Relawan Adhirajasa (DRA) 2019 di Bumi Perkemahan Nangun Kerthi, Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng, Kamis (28/3/2019).
Untuk itu, Doni berharap agar relawan bisa menjadi agen perubahan bagi pembangunan yang berbasis pengurangan risiko bencana dan jadilah pahlawan kemanusiaan.
Diketahui, Dharma Relawan Adhirajasa (DRA) yang mengangkat tema ‘Mensinergikan Semangat Kebersamaan dan Kerelawanan untuk Ketangguhan Bangsa’ dilaksanakan mulai tanggal 26 sampai dengan 28 Maret 2019.
Kegiatan DRA bertujuan membangun jejaring relawan PB di Indonesia, peningkatan kapasitas Relawan PB Indonesia serta pembahasan desk relawan, sertifikasi relawan, dan cluster relawan.
Gubernur Bali diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Bali sebagai tempat ajang temu relawan penanggulangan bencana (PB) seluruh Indonesia.
Pertemuan ini, jata Indra, dapat mengukuhkan rasa persaudaraan yang ada serta memperkokoh ketangguhan bersama dalam penanggulangan bencana.
Di depan 600 peserta relawan PB dari seluruh Indonesia, Indra meminta agar sinergitas antar komponen terus ditingkatkan. Penanggulangan bencana bukan semata tanggung jawab dari pemerintah saja, perlu dibangun sinergitas yang kuat baik itu dengan masyarakat, para akademisi serta awak media.
Para akademisi diharapkan dapat meningkatkan perannya terkait kebencanaan melalui penelitian serta pengetahuan yang dimiliki, demikian pula halnya dengan awak media yang memegang peran yang sangat penting dalam mensosialisasikan bahaya bencana serta membangun kesadaran masyarakat akan pemahaman risiko bencana dan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana perlu proses dan keterlibatan peran semua komponen masyarakat, kita tingkatkan kegotong royongan, kedermawanan dan partisipasi semua pihak.
“Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi serta media bersinergi membangun ketangguhan bersama dalam menghadapi bencana,” tegasnya. (rhm)