KUPANG – Bertekat ingin menghapuskan kesenjangan yang masih terjadi di daerah anggota DPD RI Adrianus Garu memantapkan langkah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur NTT untuk menggunakan kendaraan politik Partai Hanura.
Ketua DPD Partai Hanura NTT Jimy Sianto menyebutkan, pria yang disapa Andre itu merupakan bakal calon gubernur kedelapan yang mendaftar di partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) itu.
“Kami terus membuka pendaftaran bakal calon gubernur, Pak Andre juga merasa memiliki kesempatan dan peluang untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur untuk bertarung nanti demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat NTT ke depan,” kata Jimy usai menerima pendaftaran Adrianus Garu di kantor DPD Hanura, Kupang, Senin (7/8/2017).
Menurut Ketua Komisi V DPRD NTT itu, Adrianus merupakan salah satu kader partai yang tangguh dan petarung. “Jadi saya kira ini sebuah peluang yang baik,” puji Jimy.
Ia menjelaskan, secara kepartaian, Hanura akan melakukan sejumlah langkah strategis dalam.kaitan dengan proses lanjutan pendaftaran bakal calon ini. Salah satunya melakukan survei untuk mengukur keinginan masyarakat terhadap calon pemimpin di lima tahun mendatang.
Survei itu akan dilakukan secara independen agar bisa mendapatkan hasil yang mencerminkan kehendak masyarakat pemilih di seluruh daerah provinsi ini. “Itu sejumlah mekanisme yang akan kita terapkan sebelum penetapan. Termasuk juga akan dilakukan yaitu uji kelayakan dan kepatutan,” katanya.
Terkait langkahnya maju dalam Pilgub NTT, Andre mengaku terdorong menjadi gubernur karena masih melihat banyak kesenjangan yang ada di daerah ini. Pemanfaatan asset milik daerah untuk mendorong kemajuan masyarakat masih jauh dari yang semestinya.
Masih terdapat sejumlah aset milik pemerintah yang diabaikan tanpa dimanfaatkan. Senator asal daerah pemilihan NTT itu menyebut ada sebanyak 40 pelabuhan laut yang terbuang alias tidak terpakai untuk aktivitas pelayaran.
Demikian juga, pasar-pasar desa dan kampung di seluruh wilayah berbasis kepulauan itu yang tidak dimanfaatkan secara maksimal karena minim fasilitas. “Maksimalisasi balai latihan kerja dan pemberian tambahan tunjangan kepada para pegawai di daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” katanya.
Ketua Bidang OKK DPP Hanura itu juga mengaku, jika berdasar hasil survei, memiliki elektabilitas tinggi atau mumpuni maka dia memutuskan akan terus bertarung. Jika hasil survei sebaliknya, mantan anggota DPRD Kabupaten Manggarai itu, mengaku akan membatalkan niat dan tidak akan maju.
Dia meminta seluruh masyarakat di NTT untuk bersatu hati bersama berjuang untuk maayarakat di derah ini dengan hati nurani yang bersih dan benar. “Penilaian tentang NTT sama dengan Nanti Tuhan Tolong akan saya ubah menjadi Nusa Terus Terdidik,” tutupnya. (ari)