Tabanan – Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot tetap menjadi destinasi utama liburan di Kabupaten Tabanan, Bali. Pada libur Hari Raya Galungan, jumlah kunjungan wisatawan meningkat dibanding hari-hari biasa. “Padi libur Hari Raya Galungan hari Rabu kemarin lusa, jumlah kunjungan wistawan tercatat 5.561 orang. Sementara libur pada Manis Galungan hari Kamis kemarin, angka kunjungan mencapai 4.970 orang,” ujar I Putu Toni Wirawan, Asisten Manajaer DTW Tanah Lot kepada wartawan, Jumat (27/9/2024)
Menurut Toni Wirawan, selama seminggu terakhir ini jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot memang menunjukkan tren meningkat. Berdasarkan data yang ada selama seminggu terakhir ini jumlah kunjungan wisatawan tercatat sejumlah 32.959 orang. Wisatawan yang berkunjung sebagian besar merupakan wisatawan domestik. Antusiasme pengunjung untuk menyaksikan keindahan Tanah Lot dan suasana spiritual yang kental terus menjadi daya tarik utama
Toni Wirawan yang juga pengempon Pura Tanah Lot ini juga mengemukakan, progres pemugaran Pura Tanah Lot juga terus berjalan dengan baik. Hingga saat ini, pemugaran telah mencapai setengah dari total pekerjaan. ”Saat ini Pembangunan telah mencapai progress 50 persen dari total pekerjaan yang direncanakan dan akan dilanjutkan kembali setelah pelaksanaan Pujawali yang jatuh pada hari Rabu Wage Langkir, tanggal 9 Oktober 2024 mendatang. Pemugaran ini diharapkan dapat menjaga kelestarian Pura Tanah Lot sebagai salah satu destinasi wisata religi paling ikonik di Bali.” paparnya.
Baca juga : Jelang Pilkada Tabanan, Bupati Sanjaya Bersama Forkopimda Mantapkan Stabilitas Keamanan
Sementara itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana mengemukakan, upaya penanganan keretakan tebing di Pura Batu Bolong yang menjadi bagian dari kawasan Tanah Lot juga menunjukkan perkembangan. Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida telah melakukan pengukuran tinggi tebing dan pemasangan patok sebagai acuan titik GPS di beberapa titik strategis sebagai langkah awal dalam proses perbaikan struktural tebing yang retak.
“Penanganan keretakan tebing di Pura Batu Bolong ini penting dilakukan untuk menjaga keselamatan para pengunjung serta menjaga keutuhan tebing yang menjadi salah satu daya tarik pemandangan alam Tanah Lot. Diharapkan, setelah tahap awal ini selesai, proses perbaikan bisa berjalan sesuai rencana, sehingga tebing Pura Batu Bolong tetap aman untuk kegiatan wisata dan kegiatan keagamaan.” jelasnya.
Menurut Wayan Sudiana, DTW Tanah Lot sebagai destinasi wisata spiritual dan alam yang tak tergantikan terus menjadi prioritas utama dalam hal pelestarian dan pengembangan. “Dengan berbagai upaya perbaikan yang sedang berjalan, diharapkan kawasan ini tetap terjaga kelestariannya demi kenyamanan dan keamanan para wisatawan serta masyarakat lokal,” pungkasnya.***