Surabaya – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mencatat adanya kenaikan konsumsi LPG, baik untuk LPG Subsidi (Kemasan 3 kg) maupun LPG Non-Subsidi sebesar 5% dari rata-rata konsumsi normal harian selama libur panjang hari Nata; dan Tahun Baru 2020.
Peningkatan terjadi pada setiap wilayah yang tersebar khususnya di wilayah Pertamina MOR V yaitu Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.
Konsumsi rata-rata LPG selama masa satuan tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin mencapai 5.565 MT/hari. Bahkan pada 30 Desember, mencapai puncak penyaluran tertinggi sebesar 5.715 MT.
“Normalnya, konsumsi tersebut berada pada angka 5.300 MT/hari di rata-rata normal harian,” ujar Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji menyatakan bahwa Rustam dalam siaran pers, Kamis (9/1/2020).
Dari data yang diperoleh selama masa satgas Nataru dari 18 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020, terjadi peningkatan konsumsi LPG Subsidi di Jawa Timur sebesar 5% dari rata-rata normal harian.
“Konsumsi rata-rata mencapai 4.200 MT (metric ton) per hari, dari biasanya 3.990 MT per hari,” ujar Rustam.
Sementara LPG Non Subsidi di Jawa Timur, khususnya di sektor non rumah tangga, meningkat pesat mencapai 41% dari rata-rata normal harian. “Kenaikan tersebut karena meningkatnya kebutuhan untuk konsumen seperti perhotelan, restoran, dan café, yang melayani masyarakat yang berlibur,” ujarnya.
Tercatat, jumlah konsumsi LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga tersebut 85 MT per hari dari rata-rata normal harian sebesar 60 MT/hari. Untuk Provinsi Bali secara rata-rata, terjadi peningkatan tipis untuk LPG Subsidi sebesar 1%.
“Untuk LPG Kemasan 3 kg, tingkat konsumsinya mencapai 690 MT per hari dari rata-rata normal 682 MT per hari,” jelas Rustam.
Namun khusus pada 2 sampai 4 Januari kemarin, terjadi peningkatan 10% hingga 11%. Sedangkan untuk LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga, terjadi peningkatan sebesar 4% dari rata-rata normal harian. Dari normalnya 41 MT per hari, menjadi 43 MT per hari.
Keseluruhan jenis LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga mengalami kenaikan konsumsi tertinggi dibandingkan jenis lainnya. “Untuk jenis LPG tersebut, tingkat konsumsinya naik 24.8%, persentase jauh lebih tinggi dari pada kenaikan konsumsi LPG 3 kg yang hanya 5% di semua wilayah,” tutupnya. (rhm)