|  | 
| Gubernur Wayan Koster/ist | 
Denpasar – Selama masa pandemi Covid-19 deretan capaian dibukukan
 Pemerintah Provinsi Bali meskipun terjadi penurunan PDRB per kapita penduduk
 Bali di tahun 2020 namun justru terjadi kenaikan Indeks Pembangunan Manusia
 (IPM) Bali.
Di tengah situasi pendemi Covid-19 yang berkepanjangan, 2020 menjadi tahun
 yang berat bagi hampir seluruh pemangku kebijakan mulai pusat hingga daerah.
Untungnya, berkat kerja keras dan sejumlah langkah revolusioner, Pemprov Bali
 di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka
 Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mampu melaksanakan berbagai program kerja
 yang diagendakan pada Tahun Anggaran 2020.
Sebagaimana terungkap dalam penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
 (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Bali yang dibacakan Gubernur Bali Wayan Koster
 pada Rapat Paripurna ke-2 DPRD Provinsi Bali, Senin (29/3/2021).
Koster menyampaikan, tahun 2020 yang disertai munculnya pandemi Covid-19
 merupakan situasi dan kondisi yang sama sekali tak terbayangkan. “Ini menjadi
 tahun penuh tantangan dan ujian berat sehingga membutuhkan kesabaran
 revolusioner,” ucapnya.
Ia bersyukur, atas paswecan Ida Bhatara, Sasuhunan, Lelangit dan Leluhur,
 penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali yang mengacu pada Rencana
 Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas
 Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2020 dan Anggaran Pendapatan dan
 Belanja Daerah (APBD) Induk maupun Perubahan Tahun Anggaran 2020 dapat
 terlaksana dengan baik.
Begitu pula pandemi Covid-19 di Bali telah dapat ditangani dengan baik berkat
 kerja keras dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Kodam
 IX/Udayana, Polda Bali, Kejati Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota, Majelis Desa
 Adat, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Desa Adat, dan Desa/Kelurahan se- Bali
 serta gotong-royong berbagai komponen masyarakat.
Bahkan, Provinsi Bali menjadi percontohan yang mendapat apresiasi dari
 berbagai pihak dalam penanganan Covid-19 dengan memberdayakan Desa Adat
 melalui pembentukan SATGAS Gotong-Royong.
Akhir tahun 2020, Daerah Bali juga dapat melaksanakan pesta demokrasi
 pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di 6 kabupaten/kota dengan
 lancar, aman, damai dan sukses dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
 secara tertib.
Ketua DPD PDIP Bali ini kemudian mengurai capaian makro ekonomi Bali tahun
 2020.
Secara kumulatif, perekonomian Bali selama tahun 2020 tercatat tumbuh negatif
 (terkontraksi) sedalam -9,31 persen atau mengalami perlambatan jika
 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh 5,63 persen.
Capaian pertumbuhan Bali juga masih lebih rendah dari capaian pertumbuhan
 ekonomi nasional sebesar -2,07 persen.
Tekanan terhadap perekonomian daerah Bali ini dipicu keterpurukan pada sektor
 pariwisata, dimana pada masa pandemi diberlakukan pembatasan-pembatasan yang
 melumpuhkan aktivitas wisata.
Sedangkan PDRB per kapita penduduk Bali di tahun 2020 mencapai Rp 51,18 juta,
 menurun jika dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 58,14 juta dan masih di bawah
 angka rata-rata nasional sebesar Rp. 56,90 juta.
Jumlah penduduk miskin di Bali kondisi September 2020 mencapai 196,92 ribu
 orang atau sebesar 4,45 persen.
Jika dibandingkan dengan angka nasional, jumlah penduduk miskin di Bali
 relatif jauh lebih rendah. Karena secara nasional jumlah penduduk miskin
 mencapai 27,55 juta orang atau sekitar 10,19 persen.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2020
 tercatat sebesar 5,63 persen, meningkat 4,06 poin dibandingkan TPT Agustus
 2019 yang tercatat sebesar 1,57 persen.
Berikutnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali pada tahun 2020 mencapai
 75,50, meningkat jika dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar 75,38
 persen.
Selanjutnya pelaksanaan program pembangunan mengacu pada APBD Semesta
 Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2020. Anggaran Pendapatan yang
 direncanakan sebesar Rp. 6,092 triliun terealisasi sebesar Rp.5,718 triliun
 atau 93,36%.
Sementara Anggaran Belanja Daerah yang direncanakan sebesar Rp.6,924 triliun
 terealisasi sebesar Rp.6,358 triliun atau 91,82%.
Sejalan dengan realisasi anggaran tersebut, Gubernur kelahiran Desa Sembiran
 ini menyampaikan bahwa implementasi Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang
 memasuki tahun ke-2 telah membuahkan banyak capaian.
Dalam bidang legislasi berhasil diselesaikan 40 peraturan yang sangat penting
 dan strategis, terdiri dari 15 Peraturan Daerah dan 25 Peraturan Gubernur.
Menurutnya, keseluruhan peraturan ini merupakan landasan hukum untuk
 meletakkan dasar-dasar dalam rangka menata secara fundamental dan komprehensif
 pembangunan Bali yang berkaitan dengan alam, manusia dan kebudayaan sesuai
 dengan filosofi Sad Kerthi.
Salah satu Pergub terbaru mengatur tentang Sistem Perlindungan Pekerja Migran
 Indonesia (PMI) bagi krama Bali. Pergub ini dikeluarkan karena belum ada
 regulasi yang mengatur tentang PMI krama Bali yang jumlahnya sangat banyak dan
 bekerja di berbagai negara.
“Pendemi Covid-19 mengingatkan bahwa kita belum punya regulasi yang mangatur
 PMI. Padahal mereka memberi kontribusi yang sangat besar,” ujarnya. Dengan
 Pergub itu nantinya pemerintah diharapkan dapat memberi perhatian lebih
 optimal terhadap PMI krama Bali.
“Kita harus tahu dimana asal mereka, tempat kerja mereka di luar negeri.
 Sehingga kalau suatu ketika terjadi apa-apa, cepat tertangani,” imbuh Gubernur
 sembari menyebut regulasi ini merupakan Pergub pertama di Indonesia yang
 mengatur tentang PMI.
Masih dalam uraian LKPD, Gubernur juga menyampaikan capaian sejumlah program
 prioritas di tahun 2020.
Pada program Bidang Pangan, Sandang, dan Papan, terjadi peningkatan ekspor
 hasil pertanian, seperti manggis, kaka, buah naga, salak, kopi, dan jeruk
 nipis ke negara Tiongkok, Uni Emirat Arab, Eropa dan Maladewa.
Selain itu, telah dilakukan penguatan industri sandang bekerjasama dengan
 Dekranasda Provinsi Bali melalui pelestarian dan promosi tenun songket, endek,
 dan produk cinderamata.
Peningkatan ekspor didukung oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang
 membuka penerbangan langsung pesawat kargo dari Denpasar ke Hongkong setiap
 minggu sekali.
“Saya meresmikan penerbangan langsung ini 7 November 2020. Pesawat tersebut
 mengangkut sekitar 40 ton hasil kelautan dan produk kerajinan Bali. Ini
 merupakan kemajuan di bidang ekspor dalam situasi pandemi Covid-19.
Program bidang pendidikan, pada tahun 2020 telah dibangun 4 unit sekolah baru
 yaitu SMAN 1 di Kecamatan Abang, SMKN 2 di Kecamatan Kubu, SMAN 9 dan SMAN 10
 di Kota Denpasar dengan total anggaran sebesar Rp. 48 milyar yang bersumber
 dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.
Masih di bidang pendidikan, dalam penanganan dampak Covid-19 terhadap
 masyarakat, Pemprov mengucurkan bantuan sosial pendidikan sebesar Rp. 24,8
 milyar kepada 19.882 siswa SD, SMP, SMA/SMK/SLB, dan kepada 9.423 mahasiswa
 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
Di bidang kesehatan, Pemprov fokus pada upaya pencegahan penularan Covid-19
 dengan semakin memperketat pemberlakuan protokol kesehatan, peningkatan
 kapasitas layanan uji swab berbasis PCR dan rapid test antigen.
Selain itu dilakukan pula peningkatan kualitas layanan pasien Covid-19 dengan
 menyediakan fasilitas karantina dan rumah sakit rujukan yang dilengkapi dengan
 sarana prasarana dan tenaga medis yang memadai dan memberi insentif bagi
 tenaga medis dan non- medis.
Capaian liannya yaitu di Bidang Adat, Tradisi, Seni, dan Budaya. Gubernur
 Koster merealisasikan dana Desa Adat masing-masing sebesar Rp. 350 juta dengan
 total anggaran sebesar Rp. 522,5 milyar untuk 1.493 Desa Adat yang ditransfer
 langsung ke rekening Desa Adat.
Capaian lainnya adalah rampungnya pembangunan Kantor Majelis Desa Adat
 Provinsi Bali serta 6 gedung Kantor Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota (Tabanan,
 Jembrana, Buleleng, Karangasem, Bangli, dan Denpasar) dengan total anggaran
 sebesar Rp. 31 milyar yang bersumber dari dana tanggung jawab sosial (CSR)
 BUMN, BPD Bali, dan perusahaan swasta nasional.
Sedangkan gedung Kantor Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar dibangun dengan
 anggaran sebesar Rp. 3,5 milyar yang bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar.
Tahun ini dilanjutkan pembangunan gedung Kantor Majelis Desa Adat Kabupaten
 Badung dan Kabupaten Klungkung dengan total anggaran sebesar Rp. 6,6 milyar
 bersumber dari dana tanggung jawab sosial (CSR) BUMN.
Pada bidang pariwisata, pihaknya telah melakukan terobosan dan berhasil
 memperjuangkan dana hibah pariwisata yang diberikan kepada pemerintah
 kabupaten/kota dan pelaku usaha pariwisata dengan total anggaran sebesar Rp.
 1,183 triliun bersumber dari APBN.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp. 948 milyar lebih untuk Kabupaten Badung dan
 sisanya untuk Kabupaten/Kota lainnya.
Di bidang infrastruktur, dalam situasi menurunnya kemampuan anggaran negara
 akibat pandemi Covid-19, Pemprov Bali bersama Pemerintah Pusat tetap dapat
 merealisasikan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara yang
 strategis, fundamental sekaligus monumental.
Proyek tersebut yaitu kelanjutan program pembangunan shortcut ruas jalan
 Singaraja – Mengwitani pada titik 7 dan 8 tahun 2021.
Total anggaran pembebasan lahan sebesar Rp. 193,5 milyar bersumber dari APBD
 Semesta Berencana Provinsi Bali. Sedangkan pembangunan konstruksi titik 7 dan
 8 dengan total anggaran sebesar Rp. 95 milyar bersumber dari APBN Kementerian
 PUPR.
Selain itu, telah mulai dilaksanakan program pembangunan Pelabuhan Segitiga
 Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan yang dimulai tahun 2020 dan akan selesai
 tahun 2022 dengan total anggaran sebesar Rp. 555 milyar bersumber dari APBN
 Kementerian Perhubungan.
Masih dalam bidang infrastruktur, pada tahun 2020 juga dilaksanakan penataan
 kawasan suci Besakih yang dimulai dengan pembebasan lahan dengan total
 anggaran sebesar Rp. 174 milyar bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi
 Bali.
Pembangunan fisik akan dilaksanakan mulai tahun 2021 dengan anggaran sebesar
 Rp. 784 milyar terdiri dari sebesar Rp. 276 milyar bersumber dari APBD Semesta
 Berencana Provinsi Bali dan sebesar Rp. 508 milyar bersumber dari APBN
 Kementerian PUPR.
Pada tahun 2020 telah dimulai pelaksanaan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan
 Bali di Kabupaten Klungkung, yang diawali dengan normalisasi Tukad Unda dengan
 anggaran sebesar Rp. 270 milyar bersumber dari Kementerian PUPR dan pembebasan
 lahan (tahap 1) dengan anggaran sebesar Rp. 52 milyar bersumber dari APBD
 Semesta Berencana Provinsi Bali.
Pembangunan akan dilanjutkan pada tahun 2021 sampai tahun 2022 dengan anggaran
 sebesar Rp. 2,5 triliun bersumber dari pinjaman tanpa bunga program Pemulihan
 Ekonomi Nasional (PEN).
Penandatanganan Perjanjian Pinjaman PEN sudah dilaksanakan tanggal 28 Desember
 2020 di Jakarta.
Selain paparan umum LKPD Gubernur, Rapat Parupurna kali ini juga mendengarkan
 penyampaian Ranperda Inisiatif Dewan tentang perubahan ketiga atas Perda Nomor
 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD Bali Ketut Tama
 Tenaya menyebut, usulan ini disampaikan karena sejumlah pasal sudah tidak
 relevan lagi.
Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama juga
 dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace),
 Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Pimpinan OPD Pemprov Bali dan anggota
 DPRD Bali yang mengikuti secara offline dan online. (rhm)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 