LSM Desak Penutupan Jembatan Timbang di Jembrana

19 Maret 2016, 15:59 WIB

Kabarnusa.com
Keberadaan jembatan timbang di Cekik, Gilimanuk Kabupaten Jembrana Bali
disorot kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) karena dituding ikut
berperan atas rusaknya jalan nasional.

Pasalnya, jembatan timbang
dinilai tidak menjalankan aturan dengan baik, terutama terkait tonase
angkutan barang, sehingga memicu percepatan kerusakan jalan nasional.

Truk-truk
yang melintas di jalan nasional, terutama yang dari Jawa menuju
Denpasar kebanyakan muatannya melebihi batas tonase yang ditentukan.

“Ini
yang menyebabkan kerusakan jalan terutama disisi kiri dari arah barat,”
tegas Ketua LSM FKMJB Nengah Ridja kepada wartawan, Sabtu (19/3/2016).

Truk yang melebihi tonase bisa melintas dengan bebas lantaran pihak jembatan timbang tidak melaksanakan aturan dengan benar.

Dia menilai, aturan tonase tersebut tidak dijalankan karena diduga adanya
pungli yang menguntungkan oknum pegawai jembatan timbang.

Akibatnya, bukan saja kerusakan jalan yang ditimbulkan, angka kecelakaan truk juga meningkat.

“Ini harus disikapi dengan baik,” katanya mengingatkan.

Kendati
anggota dewa sudah sering melakukan sidak ke Jembatan timbang, namun
itu tidak bisa menghentikan tindakan tidak terpuji oknom petugas.

Terbukti, truk-truk bermuatan melebihi tonase tetap melintas di jalur nasional yang sudah krodit.

Karenanya,
pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengurai benang kusut
tersebut, sehingga kerusakan jalan nasional bisa ditekan dan anggaran
untuk perbaikan bisa lebih efesiensi.

“Tapi kalau memang tidak
bisa mengatasi pungli itu lebih baik tutup saja jembatan timbang karena
tidak ada artinya. Malah menguntungkan segelintir orang,” tutupnya.

Dugaan adanya pungli di jembatan timbang dibenarkan sejumlah sopir truk besar.

Mereka
mengaku bisa lolos dari jembatan timbang, meskipun muatannya melebihi
tonase yang ditentukan lantaran membayar kepada petugas di jembatan
timbang.

“Bayarnya tergantung muatan bisa sepuluh ribu rupiah,
bisa juga lebih,” ungkap Suroto, supir truk asal Surabaya ditemui
wartawan.

Pihak Jembatan Timbang Cekik, Gilimanuk belum bisa dikonfirmasi atas masalah itu.

Saat wartawan hendak menghubungi melalui telefone tidak diangkat, demikian halnya di SMS tidak di balas. (dar)

Berita Lainnya

Terkini