![]() |
Banjir masih melanda Kabupaten Luwu Utara dengan ketinggian 100 cm./Dok.BPBD Kab Halmahera. |
Jakarta – Banjir masih melanda Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dengan ketinggian antara 30 hingga 100 cm atau 1 meter hingga Rabu (22/9/2021) sore.
“Sebanyak 303 rumah warga dan juga fasilitas umum dan aset lain warga, seperti lahan dan tambak.” ujar Abdul Muhari, Ph.D Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dilansir dari siaran pers.
Pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu per hari ini (22/9), pukul 17.00 WIB, menyebutkan 636 KK atau 2.095 jiwa terdampak,namun belum ada laporan warga yang mengungsi akibat banjir tersebut.
Sementara itu, BPBD juga mendata sejumlah fasilitas umum yang terdampak, antara lain tempat ibadah 5 unit, fasilitas Pendidikan 4, kantor desa 3 dan fasilitas kesehatan 3. Sedangkan aset warga, seluas 583 hektar tambak dan 285 hektar pertanian terdampak.
Wilayah terdampak berada di empat desa yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Desa Mekar Sari Jaya dan Desa Marannu di Kecamatan Baebunta Selatan, Desa Pince Pute di Malangke serta Desa Subur di Sukamaju.
Peristiwa banjir di empat desa dipicu oleh curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut. Hal tersebut menyebabkan debit air beberapa sungai meluap, seperti Sungai Rongkong, Masamba dan Lampuawa.
Merespons kejadian tersebut, personil BPBD Kabupaten Luwu Utara bersiaga apabila warga membutuhkan evakuasi ke tempat yang aman.
Di samping itu, BPBD juga berkoordinasi dengan pihak aparat desa untuk pendataan dampak maupun kebutuhan di lokasi terdampak. Dari hasil kaji cepat, kebutuhan mendesak yang diperlukan yaitu sembako dan air mineral.
BPBD setempat membutuhkan peninggian badan tanggul serta normalisasi saluran pembuangan air untuk penanganan banjir yang sudah berlangsung sejak Senin lalu (20/9/2021).
Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan kecamatan yang terdampak banjir masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada esok hari, Kamis (23/9).
BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap kondisi banjir yang memburuk yang dipicu curah hujan.(Miftach Alifi)