DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kini memasuki usia ke 66 tahun dimata para koleganya dinilai sebagai sosok yang langka karena berhasil menapaki kesuksesan hidup lewat perjuangan yang sangat berat.
Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, melihat sejarah hidup Mangku Pastika memiliki masa lalu yang sangat sulit hingga menjadi transmigran di Sumatra.
“Masa lalu beliau sangat sulit namun kemudian berhasil, ini jarang dan termasuk sosok yang langka,” jelas Mudarta saat menghadiri perayaan HUT Mangku Pastika di rumah jabatan, Kamis (22/6/2017) malam.
Pastika yang momentum ulang tahunnya menerbitkan buku, berisi kisah perjalanan hidupnya itu, menampilkan bagaimana pahit getirnya mengarungi hidup. Dalam buku itu, kata Mudarta, Pastika tidak menampilkan sisi yang baik-baik namun justru mengurai perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.
Mudarta yang memang hobi baca buku merasa tertarik membaca buku tentang sosok Gubernur Bali dua periode itu, karena mampu menjadi inspirasi bagi lahirnya tokoh atau seorang pemimpin.
DIkatakannya, sama seperti tokoh besar lainnya yang pernah lahir di Indonesia, Pastika sejak lahir memang telah memiliki bakat bakal menjadi seorang pemimpin besar.
Bahkan, itu bisa dilihat dari bulan kelahiran Pastika yang sama dengan para pemimpin besar Indonesia mulau Presiden Sukarno, Suharto dan BJ Habiebie hingga Joko Widodo atau Jokowi semua terlahir bulan Juni atau angka 6.
Mereka yang lahir bulan itu, sejak lahir memang dicetak untuk menjadi pemimpin seperti halnya Pastika yang pernah menjadi Kapolda Bali dan Papua dan 10 tahun memimpin sebagai Gubernur Bali.
Selama hampir 10 tahun ini, Pastika telah berhasil melewati tantangan dan hambatan segala suka dan duka telah dilaluinya dengan baik. Tantangan itu diibaratkan sebagai bagian bungkus di mana dalam bungkusan itu terdapat kemuliaan.
Seperti halnya buah durian, kata Mudarta, untuk bisa merasakan enak dan nikmatnya buah durian itu harus mampu membuka kulitnya yang penuh duri.
Sama halnya dengan cobaan dan tantangan hidup manusia diibaratkan seperti kulit duren. Jika berhasil membukanya, atau mengatasi tantangan itu, maka akan bisa mendapatkan isi di dalamnya.
Pendek kata, jangan takut menghadapi tantangan dan cobaan dalam hidup. Biasaya orang tidak berani menghadapi cobaan itu, sehingga tidak bisa mendapatkan isi atau kemuliaannya. Mereka yang memiliki keberanian dan semangat tinggi itulah yang kemudian sukses menjadi pemimpin seperti halnya Mudarta.
Kesan positif juga datang dari kepala BKD Bali Ketut Rochineng yang menilai sosok Pastika sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan semuanya alias komplit.
“Saya ucapkan selamat untuk beliau, semoga panjang umur, sehat selalu tidak sakit-sakit lagi,” ucap Rochineng. Di matanya, Mangku Pastika sosok yang komplit sebagai seorang pemimpin. Syarat seorang pemimpin harus memiliki keberanian, cerdas, punya integritas dan memiliki visi.
“Saya sempat usul kepada beliau, apa tidak perlu bikin monumen untuk mengingatkan kepemimpinan yang monumental, namun beliau dikatakan tidak usah, ternyata malah bikin SMA Bali Mandara,” katanya.
Pendek kata, Pastika melakukan sesuatu yang lebih dari apa yang dibayangkan oleh Rochineng yang kemudian bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi monumental. “Pesan saya, sisa hidup kita dimanfaatkan sebesar-besarkan untuk orang lain, kalau kita tidak bermanfaatkan untuk orang lain, untuk apa kita hidup,” imbuh petinggi ormas Laskar Bali itu. (rhm)