Kabarnusa.com– Sekitar 23 orang mahasiswa Universitas Mahendradata Denpasar dan Gerakan Pemuda Marhaen, menggelar aksi demonstrasi pernyataan sikap antiSyariah di Tabanan, Kamis (26/11/2015).
Mereka berdiri berjejer sekitar 15 menit di areal Traffic Light simpang empat depan Patung Wagimin di Jalan Pahlawan Tabanan sambil membentangkan dua buah spanduk.
Spanduk pertama berisi tulisan “Tolak Rencana Desa Syariah Di Bali Pertahankan Desa Adat Bali dan Peninggalan Mpu Kuturan”. Sedangkan spanduk kedua bertulisakan “Kecam Penyataan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bali Hargai Bumi Bali Hormati Desa Adat Di Bali”
Wayan Adi Mahendra seluku pimpinan demo dalam demo tersebut mengemukakan sejumlah pernyataan sikapnya. di antaranya adalah, Kami Aliansi Hindu Muda Indonesia, Bali Tegas Menolak Ide Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tentang Dibentuknya Desa Syariah.
Pernyataan sikap berikutnya, Bali adalah wilayah NKRI dan Indonesia Bukanlah Negara Agama, Bali Telah Memiliki Desa Adat Peninggalan Maharesi Mpu Kuturan Dan Jangan Diganggu Gugat
Mereka juga menyatakan sikapnya, Beri sanksi adat bagi pendatang (Tamiu) Yang Memiliki Agenda Mengganti Ilmu EkonomiPancasila dengan Ekonomi Syariah.
Selain itu, mereka juga menyatakan sikapnya terhadap ISIS. “Waspadai ISIS Yang Hadir Dalam Bentuk Penjajahan Ekonomi Arabisasi,” tegasnya. (gus)