Kabarnusa.com – Tim Peneliti Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil mengembangkan kantong plastik berbahan baku biji durian.
Bioplastik ini hasil karya tim mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, terdiri dari Fajar Bayu Prakoso, Andika Cahya Widyananda, Annisa Fatkhriyah Rofi, Dyah Ayu Permatasari Tedjo Pradipto, dan Adiyat.
Pengembangan bioplastik biji durian ini berawal dari keprihatian mereka terhadap penggunaan kantong plastik yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Sementara fasilitas dan sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat kurang sehingga banyak tumpukan sampah di berbagai tempat.
“Bahkan, sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat terbuat dari bahan yang sulit terurai (non-degradable) sehingga menimbulkan berbagai persoalan lingkungan,” katanya dalam laman ugm.ac.id belum lama ini.
Mereka terus berupaya mencari solusi dengan mencoba membuat plastik yang bersifat mudah terurai dengan memanfaatkan biji durian sebagai bahan pembuat plastik.
Dijelaskan Fajar, biji durian dipilih sebagai bahan untuk pembuatan plastik karena memiliki kandungan pati yang cukup tinggi.
Dalam hal ini pati berfungsi sebagai pengisi (filler) pada campuran agar kerapatan bioplastik menjadi tinggi sehingga meningkatkan kuat tarik plastik.
“Kandungan pati biji durian termasuk tinggi dengan kadar hampir 50 persen dari beratnya. Lebih tinggi dari kandungan pati dalam singkong yang berkisar 20 persen,” tuturnya.
Kata dia, biji durian tidak hanya memiliki kadar pati yang tinggi.
Pemanfaatan biji durian sebagai bahan bioplastik juga mampu menekan keberadaan limbah biji durian.
Hingga kini, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah biji durian ini dan hanya dibuang begitu saja.
“Dengan memanfaatkan limbah biji durian ini dapat menekan biaya produksi pembuatan bioplastik,” imbuh Fajar. (wan)