Mahasiswa XL Future Leaders Ciptakan Aplikasi Pemasaran Batik

13 Agustus 2016, 20:35 WIB

JAKARTA – Berbagai proyek sosial dengan memanfaatkan teknologi digital diusung oleh para mahasiswa XL Future Leaders (XLFL) salah satunya menciptakan aplikasi untuk pemasaran hasil kerajinan tangan batik.

Lewat ajang XL Social Innovation Project 2016 yang diluncurkan Mei lalu, sebagian proyek usulan mereka mulai dikerjakan dan bahkan sudah ada yang selesai hingga tahap prototype.

Ragam proyek mereka beragam menyasar berbagai sektor, mulai aplikasi untuk membantu memahami motif batik serta filosofi di balik motif tersebut termasuk membantu pemasaran Batik di Yogya, solusi digital untuk pengaturan peminjaman buku perpustakaan.

“Ada juga edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak, hingga penciptaan Gear Virtual & Augmented Reality untuk belajar sejarah di museum,” sebut Vice President Corporate Communication and Sustainability XL, Turina Farouk dalam rilisnya diterima Kabarnusa.com Sabtu (13/8/2016).

Dia mengatakan, pProyek mereka harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya.

Ajang ini memang untuk mengasah kepekaan mereka atas problema yang ada dan sekaligus mencari jalan keluarnya.

Sebagai pemimpin, mereka tidak boleh abai dengan kondisi masyarakat.

Ilmu dan keahlian yang sudah mereka dapatkan di sekolah, kampus, dan program XL Future Leaders harus bisa diterapkan secara nyata untuk mengabdi pada masyarakat.”

Hampir seluruh proposal yang diajukan sudah mengacu pada problem sosial yang terjadi nyata di masyarakat.

Beberapa sangat khas suatu daerah, namun banyak juga yang umum terjadi di berbagai daerah. Karena itu, sebagian besar proyek penciptaan solusi yang sedang dikerjakan oleh peserta sebenarnya sangat sesuai untuk diterapkan di mana saja.

Disebutkan, misalnya solusi pencegahan pelecahan seksual, edukasi kerukunan warga lintas agama dan etnis,

Salah satu proyek yang saat ini sedang diselesaikan adalah aplikasi untuk membantu pemasaran Batik.

Aplikasi ini memiliki fitur-fitur yang memudahkan wisatawan dalam mendapatkan produk Batik di Yogyakarta dan sekitarnya.

Fiturnya antara lain peta toko-toko Batik atau tempat di mana wisatawan bisa belanja Batik. Ada juga Fitur yang menjelaskan ragam aneka motif dan jenis Batik.

Juga ada ruang percakapan yang bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi secara interaktif antara penjual dan pembeli. Aplikasi ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk saluran belanja Batik secara online yang bisa dimanfaatkan oleh para perajin.

Program XL Social Innovation Project 2016 diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Aceh, Padang, Medan, Palembang, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Makasar, Kendari, dan Menado. Juga di sejumlah kota yang berada di provinsi Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan.

Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan rencana proyeknya mulai Mei 2016 dan diharapkan telah selesai pada Oktober 2016.

Setelah terwujud, XL mendorong para mahasiswa untuk mewariskan ke masyarakat. Keterlibatan masyarakat adalah kunci dari program ini. Jadi semua inovasi akan dikembalikan kepada masyarakat. (gek)

Berita Lainnya

Terkini