PROBOLINGGO – Acara makan ikan yang diikuti oleh 12.110 santri ini berhasil tercatat di Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) dengan kategori makan ikan oleh santri terbanyak. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut hadir dalam gelaran acara Makan Ikan Bersama Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (2/11).
Capaian ini mengalahkan rekor makan ikan makarel oleh santri terbanyak sebelumnya yang dilaksanakan di Pesantren Tebuireng, Jombang pada 18 November 2016. Kala itu, rekor dipecahkan dengan peserta sejumlah 8.800 santri.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) demi menciptakan generasi bangsa yang sehat dan cerdas. Dalam kegiatan ini turut hadir Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dan Pemimpin Redaksi Kumparan Arifin Asydhad.
KKP juga menyerahkan bantuan 4,5 ton ikan bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tak kalah menarik, Menteri Susi juga ikut makan ikan bersama para santri.
Menteri Susi mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang perlu diapresiasi. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu upaya KKP untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia utamanya santri yang selama ini terbilang cukup rendah.
Kegiatan ini dinilai cukup baik, karena sudah dua tahun ini kita keliling. Jadi setiap pesantren kita kirim ikan, dan kita kampenyakan gemar makan ikan.
“KKP juga menjalankan program untuk membantu meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Ya pasti satu dua kali tidak akan cukup. Maka dari itu, kita akan terus keliling. Besok akan ada lagi, sampai hari minggu, kita laksanakan 3 hari roadshow, makan ikan bersama para santri,” terangnya.
Susi berharap, bangsa Indonesia semakin gemar makan ikan. Menurutnya, ikan mengandung banyak Omega 3 yang sangat penting bagi kecerdasan manusia. “Jawa Timur dan Jawa Tengah tingkat makan ikan rata-rata per kapita per tahun sangat rendah karena kebanyakan orang Jawa tidak suka ikan, amis katanya. Dan kita mau merubah itu,” imbuh Susi. (des)