Makna Upacara Tilem Sasih Keenam yang Digelar ASN Kemenkumham Bali

Dalam agama Hindu di Bali, mengenal sejumlah hari suci dirayakan umat dengan tujuan, arti, dan makna tertentu

1 Januari 2025, 13:59 WIB

Denpasar – Pada Tilem Sasih Keenam ini, umat Hindu ASN di lingkungan Kemenkumham Bali melakukan persembahyangan dan berdoa bersama sebagai wujud rasa syukur, kesetiaan, dan penghormatan kepada Tuhan yang dianggap sebagai pemelihara dan pencipta segala sesuatu.

Agama Hindu di Bali, mengenal sejumlah hari suci yang dirayakan oleh umat dengan tujuan, arti, dan makna tertentu.

Sebagai umat Hindu, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana, bersama seluruh ASN Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali mengadakan persembahyangan bersama di Padmasana pada 30 Desember 2024.

Persembahyangan dilakukan setiap hari suci Tilem ini merupakan wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya.

Doa dipanjatkan agar selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan bagi semua makhluk. Oleh karena itu, kegiatan persembahyangan yang rutin dilaksanakan pada saat Purnama dan Tilem ini hendaknya menjadi ajang untuk meningkatkan semangat kekeluargaan.

Persembahyangan bersama diawali dengan puja Tri Sandya dan dilanjutkan dengan kramaning sembah. Seluruh pegawai mengikuti persembahyangan ini dengan tertib.
Melalui persembahyangan bersama ini, diharapkan srada bhakti para pegawai kepada Hyang Widhi semakin meningkat sebagai bekal untuk melaksanakan kewajiban sebagai abdi negara.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Y. Pasaribu, menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh seluruh pegawai.

Pramella Yunidar Pasaribu menyatakan persembahyangan bersama selain sebagai wujud bakti spiritual, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat rasa kekeluargaan di lingkungan kerja.

“Semoga melalui kegiatan ini, kita semua diberikan kesehatan, keselamatan, dan kekuatan dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Dengan semangat religius yang terus terjaga, diharapkan nilai-nilai spiritual ini dapat menjadi dasar dalam membangun integritas dan profesionalisme para pegawai sebagai pelayan masyarakat. ***

Berita Lainnya

Terkini