Jakarta – CEO Arema FC Ir Agoes Soerjanto mengungkapkan Tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menjadi duka bersama seluruh bangsa sehingga harus dipikul bersama-sama pula.
Diketahui, tragedi sepak bola Liga I tahun 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) malam membawa duka mendalam bagi publik Malang dan Aremania. Mantan CEO Arema FC Ir Agoes Soerjanto adalah salah seorang yang sangat terpukul dengan insiden yang merenggut 129 nyawa itu.
“Jadi ini adalah duka saya. Juga duka kita bersama. Beban berat ini juga beban kita bersama. Mari kita hadapi dan pikul beban ini bersama-sama,” katanya dalam keterangan tertulis Minggu (2/10/2022).
Sebagai orang yang pernah menjadi pucuk pimpinan di klub bola kebanggaan Malang itu, Agoes Soerjanto bersedih dan terus meneteskan air mata mendapat kabar dari Malang.
Agoes Soerjanto mendapat suplai informasi dari banyak pihak termasuk soal tragedi ini.
“Ini benar-benar membikin dada sesak. Sangat memilukan,” ucap Agoes saat berada di Jakarta.
Waketum GM FKPPI ini pantas merasa sangat terpukul mengingat cukup lama bersama Arema. Suka duka bersama tim berjuluk Singo Edan ini masih sangat lekat dalam benaknya.
Kendati tidak lagi menjadi bagian dari Arema sejak dua tahun lalu, ia masih merasa bersama dengan Arema dan Aremania sampai kapanpun.
Kini, Agoes Soerjanto segera bergegas kembali ke Malang untuk membersamai duka Aremania.
“Ini duka kita bersama. Saya ingin bersama Aremania,” kata Agoes Soerjanto.
Kata dia, Tragedi Kanjuruhan, telah menjadi tragedi nasional. Sehingga kepedihan ini pun dirasakan seluruh bangsa Indonesia.
“Jadi ini duka bersama, maka beban ini juga harus atasi bersama-sama. Kita bantu para korban dan keluarganya. Kita songgo (ringankan) beban mereka bersama-sama,” sambung Agoes Soerjanto.
Pihaknya meyakini jika bersama, gotong royong bersama, mengurangi duka dan beban korban dan keluarganya akan bisa terlaksana dengan baik.
Soal penanganan kasusnya, dirinya percaya penuh bahwa masalah ini akan bisa diselesaikan oleh pemerintah dan aparat yang berwenang. Mereka sudah punya standar dan SOP yang baku.
Ia lebih mempercayakan pada mereka untuk bisa menyelesaikan kasusnya dan semua diajak memberi dukungan dan memantau bersama-sama.
Perlu bersama-sama dan gotong royong untuk mengatasi dan meringankan duka Aremania dan korban tragedi ini.
“Ini adalah duka kita bersama. Ini adalah beban kita bersama. Kita selesaikan bersama,” harap dia. ***