UBUD – Para master seni patung kenamaan Bali dan daerah lainnya di Tanah Air serta para penari lokal akan meramaikan perhelatan Mask Festival 2016 di Ubud Kabupaten Gianyar Bali.
Di manapun pariwisata memiliki 2 dampak positif dan negatif, pembangunan ekonomi yang pesat namun juga pengikisan seni budaya jika tidak disikapi dengan bijaksana melalui program-program pelestarian seni budaya di masyarakat untuk mengimbanginya.
Sejak 1996, Agung Rai melalui Yayasan ARMA di Ubud telah melaksanakan visi dan misinya untuk melestarikan seni budaya secara independen termasuk dalam hal pendanaan.
Tahun ini, Yayasan ARMA mendukung penuh dan berkomitmen untuk mengadakan acara International Mask Festival (IMF) Ubud 2016 yang bekerjasama dengan Yogya, Solo dan Malang,” sebut Anak Agung Yudi Sadona dari IMF Ubud Creative Council .
Sebuah pilot project yang dibantu oleh beberapa perusahaan swasta dalam hal pendanaan. Kami berharap acara ini akan berkesinambungan sebagai festival tahunan yang didukung oleh pemerintah dan swasta secara finansial.
Diketahui, IMF adalah sebuah usaha pelestarian seni dan budaya Topeng yg memang sudah saatnya harus dijaga kelestariannya agar dapat terus diedukasikan ke generasi muda sekaligus dapat memberi apresiasi kepada para master seni topeng.
“Festival ini tentunya akan mengikutsertakan para master seni topeng lokal yang sudah berpengalaman dan para penari generasi muda berbakat yang ada,” sambungnya.
Dengan begitu, sehingga dua generasi ini bisa saling mengenal, menghargai dan mendalami. Bahkan kami juga akan didukung oleh para penopeng internasional.
Festival ini juga melibatkan pedagang kecil lokal untuk memamerkan dan menjual produk mereka.
Di sini, mereka dapat saling berkolaborasi untuk menciptakan sebuah event promosi, usaha dan edukasi kepada masyarakat dan turis.
Ubud adalah tempat yang sangat tepat untuk hal ini karena sebagai pintu gerbang wisata Bali yang sangat
lekat dengan seni dan budaya. (gek)