![]() |
Yosep Boleng (kanan) mendampingi Bone Bali Hada saat menceriterakan sejarah singkat berdirinya Lamaholot Bali/ist |
Denpasar – Perjalanan panjang mengantarkan Ikatan Keluarga Lamaholot
(IKL) Bali (paguyuban Kabupaten Flores Timur dan Lembata) genap berusia 50
tahun pada 23 Oktober 2020 untuk itu warga Lamaholot diminta tetap menjaga
Bali.
Ketua Lamaholot Bali, Yosep Boleng menambahkan, selain masalah kedukaan,
Lamaholot Bali juga akan berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan di
Bali.
Ia mengimbau kepada seluruh warga Ikatan Keluarga Lamaholot Bali untuk ikut
menjaga Bali dengan tidak membuat keributan atau kriminalitas.
“Saya selalu berpesan untuk menjunjung tinggi, dimana bumi dipijak disitu
langit dijunjung. Kita sebagai warga perantau yang cari makan di Bali, mari
kita bersama – sama ikut menjaga Bali yang kita cintai ini,” ujarnya saat
syukuran 50 tahun Lamaholot Bali di aula STIKOM Bali Denpasar, Minggu
(15/11/2020).
Sebuah rentang usia yang sangat – sangat dewasa. Sebagai paguyuban duka – suka
pertama di Pulau Dewata, Lamaholot Bali akan tetap menomorsatukan kedukaan.
Terbentuknya kelompok perantau dari Kabupaten Flores Timur dan Lembata di Bali
ini karena masalah kedukaan.
Tujuannya adalah untuk membantu saudara – saudara kita yang berkaitan dengan
kedukaan. Setelah itu baru berpartisipasi dalam suka,” ungkap Ketua Dewan
Temukung sekaligus pendiri Lamaholot Bali, Bone Bali Hada.
Bone Bali Hada juga berpesan kepada generasi muda mudi Lamaholot (Mula) Bali
untuk melanjutkan perjalanan Lamaholot kedepan untuk lebih baik dan tetap
mengutamakan kedukaan.
“Kepada generasi muda Lamaholot, lanjutkan perjalanan ini. Bekerja dengan baik
dan utamakan kedukaan,” ujarnya.
Nada seirama juga disampaikan Ketua Flobamora Bali, Yosep Yulius “Yusdi” Diaz.
Mantan Ketua Lamaholot Bali dua periode ini juga berpesan agar jadilah
Lamaholot Bali seperti yang dicita – citakan, yaitu menomorsatukan
kedukaan.
Menurut Yusdi, kunci kesuksesan sebuah organisasi adalah bersinergi, pasti
akan berdaya ubah. Dan siapa pun pemimpin atau ketuanya harus didukung dengan
keterbatasan. “Bersyukur lihat Lamaholot Bali berusia 50 tahun.
“Semoga Lamaholot lebih berkibar. Jangan hanya omong atau teorinya tinggi,
tetapi gagap saat ada kedukaan. Nomor satukan kedukaan dan semoga kepaguyuban
ini semangat terus,” harapnya. (rhm)