Masyarakat Perlu Memahami Upaya Penanganan Covid-19 Agar Tidak Tersesat

16 Oktober 2020, 17:46 WIB

Jakarta – Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengedukasi masyarakat
tentang upaya yang dilakukan pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberi pemahaman
sejumlah istilah medis hingga upaya pemerintah menekan penularan Covid-19 di
Indonesia.

Menurutnya, banyak masyarakat yang mempertanyakannya dan membutuhkan informasi
resmi yang dikeluarkan pemerintah. “Masyarakat perlu mengetahui beberapa
istilah terkait vaksinasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman informasi,”
ujarnya, (15/10/2020).

Vaksin adalah produk atau zat yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia yang akan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas).

“Apa itu vaksinasi? Suatu prosedur untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh,
untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya bisa memproduksi imunitas
terhadap suatu penyakit,” sambungnya.

Imunisasi adalah suatu proses yang membuat tubuh manusia terlindung dari suatu
penyakit melalui proses vaksinasi tersebut.

“Imunitas yaitu kemampuan kekebalan tubuh memerangi suatu penyakit, dengan
demikian, apabila terjadi imunisasi, akan terbentuk imunitas dan akhirnya kita
bisa terlindungi,” jelasnya.

Saat ini terdapat kandidat vaksin yang dipersiapkan Pemerintah dan akan
diberikan kepada masyarakat, yaitu Sinovac, Sinopharm, Kansino, Astra Zeneca
dan Genexine.

Namun sebelum vaksin-vaksin itu diproduksi secara massal, baik diproduksi
dalam negeri maupun luar negeri, harus lulus beberapa tahapan uji klinis.

Tahapan-tahapan ini, bertujuan untuk memastikan keamanan pada manusia termasuk
juga menentukan takaran dosis yang aman untuk digunakan. “Saya ulangi sekali
lagi, keamanan vaksin bagi masyarakat adalah prioritas dan tugas utama
Pemerintah,” tuturnya.

Meskipun begitu, vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan
Covid-19, menerapkan disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan malahan
lebih efektif menurunkan risiko penularan sampai 80%.

Masyarakat juga diminta untuk cerdas dan selektif dalam menerima informasi,
sebelum mempercayai dan membagikan informasi tersebut kepada orang lain.

“Kami mohon agar masyarakat betul-betul memahami kondisi pandemi Covid-19,
sambil mengubah perilaku, memastikan kita bisa bertahan dan menunggu program
vaksinasi, sehingga kita bisa terlindungi dengan berbagai cara,” tutupnya.
(riz)

Artikel Lainnya

Terkini