Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil meraih penghargaan Kategori Pemimpin Terpopuler./Dok.Hums KKP. |
Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil meraih Institusi Terpopuler di Media Digital 2021.
Terdapat dua Kategori lainnya yaitu Institusi Terpopuler di Media Digital 2021 untuk Sub Kategori Kementerian, dan Kategori Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2021 untuk Sub Kategori Menteri.
Atas penghargaan tersebut Menteri Trenggono menyampaikan rasa terima kasih dan berjanji akan terus komunikatif dengan pemangku kepentingan agar kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh KKP sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat kelautan dan perikanan.
“Saya memang aktif berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan, ternyata upaya ini diperhatikan teman-teman Humas Indonesia. Terima kasih atas penghargaannya,” kata Menteri Trenggono dilansir dari siaran resmi KKP, Sabtu (18/9/2021).
Pemimpin Redaksi Humas Indonesia/CEO PR Indonesia Group, Asmono Wikan menyampaikan keberhasilan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memenangkan penghargaan Terpopuler di Media Digital dalam Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2021.
Penghargaan itu, berkat kebijakan yang sangat tegas sekaligus konsisten dan dirasakan manfaatnya bagi ekosistem kelautan dan perikanan di Indonesia.
Hal itu membuat kebijakan KKP menimbulkan dampak bermanfaat yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan. Itulah sebabnya.
“popularitas Menteri KKP di media digital dalam pantauan kami sangat populer sekaligus bernada positif. Selamat untuk pencapaian dalam AHI 2021 kali ini,” terang Asmono.
Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah eksposur positif tertinggi di media digital.
PR Indonesia bekerja sama dengan Kazee Digital Indonesia telah melakukan monitoring pemberitaan ratusan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD di 7.015 media online lokal, 962 media online nasional, dan 2.338 media online internasional.
“Monitoring tersebut dilakukan sepanjang 1 Januari – 30 Juni 2021, dengan menggunakan metode kuantitatif secara real time dan analisa kuantitatif,” jelas Asmono. (Miftach Alifi)