Membaca Semesta dalam Goresan: Nyoman Handi Yasa Merayakan ‘Cycles and Journeys’

Melalui pameran "Cycles & Journeys", seniman Nyoman Handi Yasa mengajak menelusuri pengalaman manusia dan alam yang dituangkan di kanvas.

20 Desember 2025, 06:20 WIB

Denpasar -Sudamala Resort Sanur Bali kembali menjadi saksi pertemuan antara estetika dan filosofi melalui pembukaan pameran tunggal seniman kontemporer, Nyoman Handi Yasa, yang bertajuk “Cycles & Journeys”.

Pameran ini diresmikan secara formal oleh tokoh seni, Alexander Ketjil Kosasie

Melalui pameran tunggal bertajuk “Cycles & Journeys”, seniman Nyoman Handi Yasa mengajak kita menelusuri lorong waktu dan pengalaman manusia yang dituangkan di atas kanvas.

Pembukaan pameran tunggal seniman kontemporer, Nyoman Handi Yasa, yang bertajuk “Cycles & Journeys” di Sudamala Resort Sanur /dok.kabarnusa

Acara yang dibuka  Alexander Ketjil Kosasie ini sebagai perayaan atas kejujuran batin.

Dalam sambutannya, Alexander menekankan seni lukis tetap menjadi salah satu bentuk ekspresi tertua dan paling murni dalam peradaban kita.

Melalui bahasa visual yang kaya—permainan warna yang berani, garis yang tegas, hingga tekstur yang bercerita—Handi Yasa tidak hanya menyuguhkan keindahan.

Ia menghadirkan sebuah refleksi sosial dan pergulatan batin.

Setiap karya dalam Cycles & Journeys merupakan titik temu antara:

Pikiran: Gagasan filosofis tentang siklus kehidupan.

Rasa: Emosi mentah yang lahir dari pengalaman personal.

Pengalaman Hidup: Proses kreatif panjang yang telah mengakar dan berumur.

 

“Seni tidak memaksakan satu kebenaran tunggal. Ia justru mengundang dialog dan renungan personal bagi siapa pun yang memandangnya,” ujar Alexander Ketjil Kosasie dalam pembukaan tersebut.

Karya-karya yang terpajang di Sudamala Resort seolah menyimpan rahasia, pertanyaan, hingga dampak dari realitas “baik dan buruk” yang ada di dunia.

Pengunjung tidak diminta untuk sekadar melihat, tetapi untuk “masuk” dan menafsirkan setiap guratannya sesuai dengan perjalanan hidup mereka masing-masing.

Pameran ini diharapkan menjadi ruang kontemplatif yang membawa manfaat spiritual dan intelektual bagi para penikmat seni, sekaligus menandai babak baru dalam perjalanan kreatif Nyoman Handi Yasa.

 

Berita Lainnya

Terkini