Membuar Bersama Warga, Rai Mantra Ingin Lestarikan Tradisi Omed-omedan

18 Maret 2018, 20:55 WIB
Cagub Rai Mantra saat bersama warga menyaksikan tradisi omed-omedan usai Hari Nyepi di Denpasar

DENPASAR– Calon Gubernur Bali yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) mengharapkan tradisi omed-omedan khas usai Hari Nyepi tetap dilestarikan sebagai warisan leluhur.

Rai Mantra secara khusus hadir di tengah-tengah warga Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang menggelar tradisi omed-omedan, Minggu (18/3/2018).

Ia menunjukkan kepeduliannya atas tradisi turun-temurun masyarakat Sesetan itu. Berbaur masyarakat, Rai Mantra menegaskan, tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan turun-temurun dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat.

 “Dalam tradisi terdapat kearifan yang dapat menjadi pegangan bersama dalam menemukan kedamaian,” ujar cagub nomor urut 2 yang diusung Koalisi Rakyat Bali

Karenanya, harus tetap dipertahankan tradisi leluhur itu. Sejak menjadi Walikota Rai Mantra mendorong pengembangan tradisi omed-omedan agar beriringan dengan situasi terkini.

“Jadi, spiritnya tetap dipertahankan, ekspresinya menyesuaikan dengan situasi kekikinan,” tandas cagub yang bertandem dengan cawagub Ketut Sudikerta dalam paket Mantra-Kerta itu.

Ditambahkan, efek dari pengembangan ini adalah semakin terbukanya kesempatan berusaha sembari tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi.

Apalagi, aat ini penyelenggaraan omed-omedan berkembang dengan berbagai aktivitas kreatif anak muda.  Aktivitas tersebut membuka peluang bergeliatnya aktivitas ekonomi di mana berbagai produk masyarakat dari kerajinan, clothing, hingga kuliner mendapat kesempatan untuk diperdagangkan dan laku.

Tradisi omed-omedan adalah tradisi unik menyambut tahun baru Caka yang dilakukan oleh warga Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar.

Mereka menyambut tahun baru Caka dengan saling merangkul, bersilahturahmi dan bersuka cita serta saling tarik-menarik antar pemuda-pemudi. Keramaian di sekitar jalan Banjar Kaja tak terelakkan lagi. Warga sekitar dan para pengunjung yang telah memadati area depan Banjar Kaja demi menyaksikan tradisi Omed-omedan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja.

Sebelum memulai tradisi unik tersebut, ritual persembahyangan dilakukan untuk memohon doa keselamatan pada yang Maha Kuasa. Seperti diketahui tak hanya dipadati ribuan penonton, kondisi jalan-jalan lokasi berlangsungnya tradisi unik tersebut juga terlihat sudah basah.

Sebagian panitia baju yang dikenakannya tampak basah. Sebagian lagi para peserta menampung air di ember untuk menyiram pemuda-pemudi. Selang air telah mengalir sedari tadi.

Seorang tokoh masyarakat setempat, Anak Agung Ngurah Bima, yang juga Pangelingsir Puri Oka Banjar Kaja Sesetan menjelaskan seputar sejarah tradisi Omed-omedan. Ia mengatakan tradisi Omed-omedan ini bertujuan untuk menyambut tahun baru Caka, untuk mengucapkan rasa syukur dan saling bersuka cita sekaligus ajang silaturahmi. (*)

Berita Lainnya

Terkini