![]() |
Menag Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan sambutan pada pertemuan alumni Gontor. (foto:gpenk) |
PONOROGO – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan pentingnya peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mampu membentuk watak keislaman dan keindonesiaan.
Hal itu disampaikan Menag Lukman saat berbicara dalam kesempatan menghadiri pertemuan akbar alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo bersamaan dengan Peringatan 90 Tahun Pondok Gontor, Jumat (2/9/2016).
Setiap kali berbicara pesantren, dia menyampaikan kekagumannya tentang pesantren dan tradisi yang tumbuh didalamnya.
Dari pengalamannya sebagai santri, Lukman menyataka, pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan Islam yang unik, genuine, authentik, dan tidak mudah lekang di makan zaman.
Pesantren, lanjut Menag, sudah tumbuh sejak 7 abad yang lalu bersamaan dengan prosesi islamisasi nusantara.
Dan hingga kini, pesantren tetap bertahan dan tidak tercerabut dari akar kulturalnya.
Bahkan, Menag menegaskan, pesantren begitu dinamis, kreatif, inovatif dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan masyarakat dan elemen kehidupan lainnya.
“Yang tak kalah penting lagi adalah saat pergumuluan pesantren bersama dengan elemen bangsa melahirkan tradisi keberagaman yang inklusif dan moderat, yang menjadikan ciri khas keberagaman di Indonesia.
Melalui pesantren inilah, watak ke Islaman dan ke Indonesiaan terbentuk seperti sekarang ini”, kata Menag dikutip dari laman kemenag.go.id
Hadir dalam kesempatan tersebut, seluruh pimpinan pondok Gontor dan alumni dari berbagai angkatan.
Lembaga pendidikan pesantren di Indonesia merupakan lembaga swadaya masyarakat yang tidak hanya menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam, akan tetapi juga melakukan pemberdayaan kepada masyarakat, dan bahkan pusat peradaban Islam.
Kata Lukman, pPesantren telah banyak memberikan kontribusi yang luar biasa dalam melakukan pelayanan pendidikan keagamaan Islam.
Kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Wal Songo Ngabar yang pimpinannya sekarang Kyai Syaiful Anwar, merupakan sahabat Menag satu angkatan (marhalah) saat menimba ilmu di Pondok Gontor.
Bersama santri dan pimpinan pondok Ngabar, Menag melaksanakan Shalat Jumat dilanjutkan memberikan nasehat dan motivasi bagi santri-santri Ngabar agar terus berkhidmat menimba ilmu.
“Anak-anakku sekalian, inilah masa terbaik, kalian semua bisa berkesempatan belajar di pesantren. Lembaga pendidikan yang memiliki pengalaman, bagaimana ilmu itu diajarkan, dan diamalkan,” ujar Menag
“Ilmu menjadikan manusia akan semakin baik dan arif, dan orang yang ilmunya sempit, cenderung bersikap kurang bijak. Dan di pesantren lah tempat kita menimba ilmu dan berbagi pengalaman”, ucap Menag yang juga berkisah suka dukanya saat menjadi santri Gontor. (des)