DENPASAR – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo mengapresiasi program Denpasar Smart City yang diluncurkan Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Denpasar.
Apresiasi ini disampaikan Mendagri Tjahjo Kumulo saat mengunjungi pelayanan satu pintu Pemkot Denpasar di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Jumat (24/2/17).
Kehadiran mendagri didampingi Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Dr. Zudan Arif Fakrulloh disambut Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota I GN Jaya Negara, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Denpasar.
Mendagri Tjahjo berkesempatan meninjau pelayanan publik di Graha Sewaka Dharma serta juga berkesempatan meninjau control room Damamaya Cyber Monitor Pemkot Denpasar. “Saya sangat apresiasi kepada Pemkot Denpasar melalui pelayanan cepat kepada masyarakat lewat program Smart City yang diluncurkan Walikota Rai Mantra,” ujar Tjahjo.
Dalam program Smart City Kota Denpasar yang juga tak terlepas dari akar budaya masyarakat yang ada. Jati diri masyarakat melalui budaya dan agama tidak boleh di tinggalkan dalam tataran Denpasar yang telah masuk dalam jajaran kota modrn di Indoensia.
Salah satunya lewat Program Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar Plus Pemkot Denpasar mempercepat pelayanan berbagai keluhan masyarakat dalam pembangunan direspon cepat Pemkot Denpasar.
Disamping itu berbagai program peningkatan SDM Aparatur telah dilakukan. Seperti program E-Kinerja, hingga E-Musrenbang telah diterapkan, sehingga pemerintah pusat memasukan Denpasar dalam tataran kelompok A kota besar di Indonesia sejajar dengan Kota Surabaya, Bandung, hingga makasar.
Denpasar sangat komplek dengan kepadatan penduduk semakin meningkat, kepadatan lalu lintas, keamanan dan ketertiban menjadi kompleks. Sehingga membangun Kota Denpasar tidak bisa dilakukan oleh Pemkot Denpasar saja, namun dapat didukung melalui program sinergi dari Pemerintah Kabupaten di Bali serta Pemerintah Provinsi Bali.
“Denpasar bagian dari kota dunia dan harus menjadi sentral pelayanan masyarakat secara terpadu baik dari tingkat kota madya dan Provinsi Bali, Kota Budaya, Kota Pariwisata, Kota Cerdas, dan saat ini telah masuk sebagai Kota Kompeten,” ujarnya. (gek)