Menko Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Indonesia Paling Stabil di Dunia

24 Februari 2019, 06:27 WIB
hindu
Menko Sri Mulyani saat hadir dalam sarasehan nasional perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1941 di Jakarta/istimewa

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia disebut-sebut sebagai negara dengan ekonomi paling stabil bahkan paling tidak memiliki gejolak di dunia. Sri Mulyani memaparkan sejumlah pencapaian pemerintah untuk mewujudkan tujuan negara menciptakan masyarakat adil dan makmur sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945.

“Saat ini, kita disebut-sebut sebagai negara dengan ekonomi paling stabil dan paling tidak bergejolak di dunia,” katanya dalam Sarasehan Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 yang digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat di Gedung Nusantara V, Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Senayan, Jakarta, Sabtu 23 Februari 2019.

Kondisi itu berhasil dicapai, kata Sri Mulyani, dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang prudent, sesuai UU Keuangan Negara.

Disebutkan, jumlah defisit anggaran setiap tahun, dan proporsi jumlah utang dengan pendapatan bruto negara, semua kami tetapkan sesuai dengan rambu-rambu kebijakan fiskal yang ditetapkan dalam undang-undang.

Untuk itu, dalam menyambut revolusi industri 4.0, Sri Mulyani menegaskan, Presiden Joko Widodo telah meminta penguatan sumber daya manusia tercermin dalam alokasi APBN yang substansial di sektor pendidikan dan kesehatan.

“Pengeluaran terbesar di APBN saat ini adalah untuk penguatan manusia Indonesia lewat anggaran pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, yang jumlahnya sekitar Rp 800 triliun,” katanya menyebutkan.

Anggaran sebesar itu, jauh lebih besar dari anggaran pembangunan infrastruktur fisik sebesar Rp 400 triliun. Untuk itu, Sri Mulyani mengajak umat Hindu untuk bersama-sama memanfaatkan ruang fiskal yang dibuka pemerintah di sektor pendidikan dan penguatan sumber daya manusia.

“Tugas masyarakat adalah menciptakan kontennya, agar kurikulum kita benar mengarah pada perbaikan ekosistem inovasi misalnya, agar semua faktor yang mendorong kesiapan masyarakat menyambut revolusi industri 4.0 dapat disiapkan,” tuturnya.

Selain Sri Mulyani, turut hadir menjadi pembicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Staf khusus Presiden Republik Indonesia AAGN Ari Dwipayana, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya Ketua Umum Panitia Pelaksana Perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Caka 1941 Samudra Gina Antara. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini