Menkop UKM Puspayoga Harapkan Perajin Tenun Khas Jembrana Daftarkan HAKI

12 Februari 2017, 00:18 WIB

JEMBRANA – Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga mengharapkan para perajin tenun khas Jembrana untuk segera mendaftarkan Hak Atas  kekayaan Intelektual ( HAKI) atas karya-karya yang dihasilkan.

Puspayoga menyatakan itu saat didampingi  Ny Bintang Puspayoga mengunjungi pengerajin tenun khas Jembrana di kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Sabtu (11/2/2017). Dia menekankan pentingnya bagi pengerajin segera mendaftarkan Hak Atas  kekayaan Intelektual ( HAKI) atas karya-karya yang dihasilkan.

“Pendaftaran itu akan difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM secara gratis,” tandas Puspayoga. Ada keistimewaan dari karya pengerajin songket di Jembrana ini  karena kain tenun yang dihasilkan tidak menggunakan  sambungan seperti kain pada umumnya.

“Ini luar biasa sehingga harus didaftarkan sebagai hak cipta guna melindungi  karya seni dan  tidak diakui pihak lain,”katanya mengingatkan. Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan membantu memfasilitasi dan mengkordinasikan dengan kemenkunham.

Puspayoga yang didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan serta Kadis Perindagkop I Made Sudantra memuji pengerajin tenun songket di Jembrana yang berani berinovasi namun masih mempertahankan motif asli tradisional.

Motif tradisional itu disebutnya  harus dipertahankan sebagai kekayaan daerah  meskipun masih bisa dimodifikasi karena yang seperti itulah yang banyak dicari. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Manajer Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Rai Subawa, Ny Ari Sugianti Artha serta Ny Ani Kembang Hartawan.

I Ketut Widiadnyana pemilik kerajinan tenun Putri Mas  mengatakan merupakan salah satu inovasi yang dirancangnya dengan menciptakan kain tenun songket tanpa sambungan merupakan bentuk inovasi menghadapi persaingan saat ini.

Guna  memenuhi kebutuhan kolektor maupun konsumen, Ia  mulai mengembangkan motif corak alam, modifikasi songket dan batik tanpa merubah sisi tradisionalnya. Untuk memenuhi kebutuhan fashion juga dikembangkan busana pria wanita dari atas sampai bawah menggunakan kain tenun, semi jas menggunakan kain tenun tradisional. (put)

Berita Lainnya

Terkini