Menristek Harapkan Hardiknas Jadi Momentum Refleksi di Bidang Pendidikan

2 Mei 2016, 20:39 WIB

Upacara%2Bmemperingati%2BHardiknas%2Bdi%2BUMK 02ok

Kabarnusa.com –  Tanggal 2 Mei yang diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), tidak sekadar diperingati sebagai penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara, tokoh  pendidikan  Indonesia yang pemikirannya menjadi benih bertumbuhnya pendidikan di Indonesia. Lebih dari itu, Hardiknas juga menjadi momentum  tepat untuk melakukan refleksi di bidang pendidikan.

Hal itu disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. Mohamad Nasir dalam amanatnya yang disampaikan oleh Rektor Universitas Muria Kudus (UMK), Dr. Suparnyo SH. MS., saat menjadi inspektur upacara bendera memperingati Hardiknas di lapangan samping Auditorium Kampus UMK, Kudus Jawa Tengah, Senin (2/5/2016).

‘Hardiknas diperingati bukan hanya untuk mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan seluruh pejuang pendidikan yang patut kita kenang dan hargai.

“Namun, juga untuk merefleksikan tentang beragam upaya yang telah dan sedang kita lakukan dalam menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kualitas  pendidikan  tinggi di tanah air,’’ katanya.

Dalam sambutan tertulisnya bertema “Ayo Kerja, Inovatif dan Kompetitif” itu Menristekdikti menyampaikan, dalam perjalanannya,

Hardiknas menjadi tonggak untuk memberikan  layanan pendidikan  tinggi  berkualitas  bagi  putra  putri  bangsa,  menciptakan  Sumber Daya Manusia (SDM) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang terampil.

Juga meningkatkan kapasitas penciptaan beragam inovasi dan teknologi yang berdaya saing industri, yang pada akhirnya  akan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. 

Dalam bingkai  pikir  tersebut, ‘Ayo Kerja, Inovatif dan Kompetitif’ merupakan seruan bagi  seluruh kalangan pendidikan tinggi dan perguruan tinggi untuk melakukan reformasi  pendidikan tinggi.

“Hal itu sebagaimana telah dimulai Bapak Pendidikan Nasional. Reformasi  pendidikan tinggi merupakan suatu keniscayaan pada saat ini, ketika kita menghadapi  beragam tantangan luar biasa dalam skala lokal, nasional, maupun  global,’’ ungkapnya.

Di depan dosen, karyawan, dan mahasiswa peserta upacara memperingati Hardiknas, lanjut Suparnyo membacakan sambutan Menristekdikti, bahwa melalui pendidikan tinggi, Indonesia mempersiapkan SDM Iptek yang akan bersaing dalam pasar kerja nasional  maupun  internasional,  serta  akan memenuhi beragam  tempat kerja.

‘’Bagaimana mungkin lulusan kita akan memiliki  kompetensi  untuk  bekerja di dunia  abad  21, jika penyelenggaraan pendidikan tinggi masih sama seperti pada abad 19?,’’ tegasnya mengingatkan.

Kehadiran teknologi informasi komunikasi  dan  jaringan,  serta  masyarakat  ekonomi berbasis pengetahuan, menyebabkan perubahan paradigma penyelenggaraan  pendidikan tinggi tidak dapat ditawar lagi.

Menristekdikti pun mengingatkan, bahwa masih banyak pekerjaan yang  perlu  diselesaikan, yang pada dasarnya akan mereformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi.

‘ Ayo  kita  kerja  secara  inovatif  dan  kompetitif  untuk menghasilkan SDM Iptek terampil serta inovasi dan teknologi yang berdaya saing sebagai tujuan utama pendidikan tinggi kita,’’ pesannya.

Guru besar Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menuturkan, dalam bingkai daya saing ini, tidak bisa menjalankan pendidikan tinggi dengan cara dan kualitas yang telah dilakukan selama ini untuk menjawab tantangan masa depan.

‘’Kualitas yang kita capai kemarin sangat berbeda dengan kualitas yang harus dicapai di hari esok dalam kecepatan pencapaian yang berbeda pula,’’ tuturnya. (ari)

Artikel Lainnya

Terkini