Kabarnusa.com – Meski sejak Bulan Mei 2015, Kementerian
Desa-FAO–ILO telah melakukan MoU dukungan FAO (Food and Agriculture
Organization) namun dukungan badan dunia terhadap peningkatan ketahanan
pangan di wilayah NTT (Nusa Tenggara Timur) masih lambat.
“Sampai
saat ini, dukungan FAO masih sangat lambat,” ujarnya, saat bertemu
dengan Director General FAO, José Graziano da Silva di Malaysia Kamis
(11/3/2016).
Program tersebut bertujuan meningkatkan
ketahanan pangan di NTT, melalui penguatan rantai nilai untuk 3
komoditi, yakni produksi jagung, rumput laut dan sapi.
“Namun ini belum belum berjalan sebagaimana yang diharapkan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com.
Menanggapi
hal tersebut, José Graziano da Silva berjanji menindaklanjuti dengan
FAO Representative Jakarta dan akan memberikan feed back kepada
Kementerian Desa PDTT.
Dia meyakinkan Menteri Marwan, bahwa FAO akan memberikan dukungan penuh pada program tersebut.
“FAO
akan memberikan dukungan penuh untuk percepatan pembangunan pedesaan,
pengentasan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan di Indonesia,”
ujarnya.
Selain membahas progres kerjasama program
ketahanan pangan di NTT, pertemuan tersebut juga menyepakati, bahwa akan
disusun Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemendesa dan FAO,
untuk percepatan pembangunan perdesaan berbasis pertanian. (wan)