Kabarnusa.com – Kabupaten Tabanan sebagai daerah agraris yang melekat dengan julukkan lumbung beras, siap menjadi pusat perkembangan pertanian organik Bali bahkan nasional. Namun saat ini masih banyak kendala yang dihadapi terutama masalah infrastruktur sehingga masih memerlukan bantuan dari Pemerintah pusat
Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Tabanan, Nyoman Wirna Ariwangsa saat menerima Kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis(9/4) di balai subak Timan Agung Kelating, Kerambitan .
Hadir dalam kesempatan tersebut Irdam Kapalari Kolonel Wawan Ruswandi, Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana, Dandim 1619 Tabanan Choiril Anwar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Wisnu Hardana, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holti Kultura Kabupaten Tabanan, Nyoman Budana, serta jajaran SKPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Provinsi Bali.
Menurut Bupati Eka, Tabanan sebagai daerah agraris pertanian merupakan nafas ekonomi bagi masyarakat kami, namun dibalik itu masih banyak kendala yang dihadapi terutama masalah infrastruktur.
Namun demikian Tabanan saat ini masih dapat mempertahankan produksi beras dengan hasil tertinggi di Bali yaitu 111.000 Ton lebih, dibanding kebutuhan beras masyarakat Tabanan yang kurang lebih 56.000 Ton. Sehingga Tabanan masih surplus mencapai 49.000 lebih,” sehingga predikat lumbung beras masih layak untuk Tabanan, jelasnya”.
Bupati Eka menambahkan frekuensi tanam dan produktivitas menjadi kendala sehingga kontribusinya rendah disebabkan beberapa hal aspek ketersediaan air mulai terbatas,
Aspek klimatologis yang tidak dapat diprediksi, aspek sumber daya manusia dimana minat masyarakat untuk bertani menurun serta ahli fungsi lahan yang tidak dapat dihindarkan karena Tabanan sebagai kawasan penyangga pusat pertumbuhan, “imbuhnya.
Orang Nomor satu di Tabanan ini mengucapkan terimakasihnya karena telah mendukung gerakan pembangunan di Tabanan khususnya di Bidang pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan tahun 2015 berupa gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi seluas 2500 Ha,
Gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu kedelai seluas 500 Ha, pengembangan jaringan irigasi 3000 Ha dan pengoptimalisasi lahan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengucapkan rasa syukur dan bangga terhadap Tabanan, semoga selalu meningkatkan pembangunan di bidang pertanian sehingga kita tidak perlu mengimpor beras dari luar negeri.
Jangan tunda tanam padi, jangan biarkan lahan tidur apalagi jangan biarkan masyarakat tidur, mari kita bangun bangsa ini maju sampai ke dunia International, “jelasnya.
Andi berharap kita tidak impor beras kedepannya dengan begitu para petani bersemangat dan konsisten menjalankan pertanian sebagai mata pencahariannya, serta sebagai motivasi kedepannya bagi generasi muda untuk melanjutkannya. Mengingat potensi yang dimiliki di bali yang begitu besar khususya di Tabanan ,”jelasnya.
Dalam kesempatan itu pula, demi mewujudkan masyarakat yang berinovasi serta semangat dalam menggeluti pertanian, Beliau memberikan bantuan berupa, 24 traktor, pompa air dan Rp.10 miliard untuk saluran irigasi (gus)