Kabarnusa.com – Satu persatu loyalis Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bekrie berguguran mulai merapat kubu Agung Laksono. Mereka memperkuat barisan kepengurusan DPD Provinsi dan DPD Kabupaten/Kota di bawah kepemimpinan Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih.
Menurut Plt Sekretaris DPD Golkar Bali Dewa Widiyasa Nida, paska pengesahan kepengurusan Golkar oleh Kemenkumham yang mengakui Ketua Umum Agung Laksono (AL), makin banyak kader dan pengurus Golkar di Bali, yang merapat ke kubu AL.
Bahkan, empat elit Golkar diklaim bergabung dengan kubu AL yakni anggota DPRD Kota Denpasar Wayan Mariana Wandira (Ketua DPD Golkar Denpasar), Ketu Suiasa Ketua DPD Golkar Badung, Made Wirya anggota DPRD Bali dan Wayan Geredeg yang Bupati Karangasem.
Wirya didapuk menjadi Plt Ketua DPD Golkar Tabanan, Wandira Ketua Harian DPD Kota Denpasar, Suiasa Plt Ketua DPD Badung dan Geredeg diplot sebagai Plt Wakil Ketua DPD Golkar Bali.
Meski kini ada putusan sela di pengadlan yang berisi penundaan keputusan Menkumham, namun menurut Nida, hal itu bukan berati membatalkan putusan atau meniadakan keputusan sebelumnya.
“Konsolidasi terus berjalan, penyusunan kepengurusan di seluruh kabupaten kota sudah rampung,” tegasnya Plt Sekretaris DPD Golkar Kota Denpasar I Gusti Ayu Mas Sri Lestati.
Bahkan, saat ini, pihaknya telah memfokuskan pada rencana menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk pemilihan ketua DPD Golkar Bali yang baru setelah dualisme kepengurusan partai beringin.
Kubu AL, tidak terpengaruh dengan putusan sela pengadilan itu dan terus menjalankan konsolidasi partai termasuk melakukan penjaringan calon kepala daerah pada Pilkada serentak yang digelar 9 Desember mendatang.
Dewa Nida juga mengklaim, ada tiga bakal calon kepala daerah dari enam daerah yang akan menggelar Pilkada telah dipastikan bergabung dengan kubu AL.
Kepada para kader dan pengurus yang selama ini bersebarangan atau berada di kubu Ical diberi kesempatan untuk bergabung kembali dalam wadah organisasi partai yang memiliki legitimasi sah.
Saat ini, pihaknya tidak akan melakukan cara-cara atau pendekatan anarkis seperti merebut sekretariat kantor DPD di Jalan Surapati namun tetap bekerja seperti biasa, meskipun belum bisa menduduki kantor DPD. (rhm)