Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (dok.Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) diminta tetap optimis dengan melihat masa depan ekonomi Indonesia.
Saat memotivasi para pelaku ekonomi bidang industri dan jasa konstruksi Presiden SUsilo Bambang Yudhoyono mengajak melihat masa depan Indonesia 15 tahun mendatang.
Dia mengucapkan terima kasihnya atas jasa dan peran para pelaku dunia usaha selama ini dalam memajukan bangsa.
“Saya menaruh harapan dan ajakan kepada saudara semua para pelaku industri dan jasa konstruksi yang telah berperan dan berjuang berkontribusi lebih besar dalam pemnbangunan ekonomi,” ujar SBY saat membuka Gapensi ke-13 di HOtel Grand Bali Beach, Sanur, Bali, , Senin (20/1/2014).
Kalangan industri dan jasa konstruksi telah berkontribusi nyata sebagaimana bisa terlihat jelas dari mahakarya hasil yang mereka lakukan.
Infrastruktur dan gedung-gedung berskala internasional dan masih banyak karya anak bangsa lainnya.
“Atas nama pribadi, pemerintah dan negara saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh pelaku industri dan jasa konstruksi di Indonesia,” tuturnya.
Secara khusus SBY menyinggung Gapensi sebagai organisasi pelaku dunia usaha tertua yang kini memasuki 55 tahun untuk tidak hanya melihat ke belakang. Sebaliknya, bagaimana melihat perjalanan dan melihat peluang industri dan jasa konstruksi 55 tahun ke depan.
“Saya ingin melihat, saudara mengintip apa yang terjadi di negeri kita ini 15 tahun mendatang,” tutur SBY dalam acara dihadiri beberapa menteri seperti Jero Wackik, MS Hidayat dan Joko Kirmanto.
Karenanya, SBY menaruh harapan besar kepada pelaku ekonomi agar bisa mendapatkan dan menciptakan peluang usaha.
Hal itu penting karena Gapensi maupun LPJK, memiliki masa depan makin cerah jika melihat masa depan.
“Jika melihat masa depan itu, saudara akan lebih termotivasi sehingga bisa berbuat lebih baik lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, ekonomi Indonesia di tahun 2030 makin tumbuh dan masuk dalam 15 besar negara dengan ekonomi cukup kuat di dunia. (rma)