NAM AIR Mulai Terbangi Denpasar, Bima dan Tambolaka

4 September 2017, 12:04 WIB
ilustrasi/net

DENPASAR – Mulai 9 September 2017 maskapai NAM AIR akan membuka jadwal penerbangan rute baru dari Denpasar menuju Bima Provinsi NTB dan Tambolaka Provinsi Nusa Tenggara Timur satu kali dalam sehari.

Rute penerbangan ke Bima dan Tambolaka dilayani menggunakan pesawat Boieng B 737-500 yang mempunyai kapasitas 120 tempat duduk, terdiri 112 tempat duduk ekonomi dan 8 tempat duduk eksekutif.

Terkait jadwal penerbangan, dari Denpasar diberangkatkan pukul 13:01 Wita dan sampai Tambolaka pukul 14:00 Wita. Penerbangan sebaliknya dari Tambolaka ke Denpasar berangkat pukul 08:30 Wita dan sampai Denpasar pukul 09:20 Wita.

Sedangkan penerbangan dari Denpasar ke Bima pukul 09:55 Wita dan sampai di Bima pukul 11:00 Wita. Kemudian dari Bima pukul 11:40 Wita dan sampai di Denpasar pukul 22:35 Wita.

Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Grup Agus Soedjono mengungkapkan penerbangan dari Bima ke Denpasar akan terkoneksi dengan penerbangan ke kota-kota besar lain, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Labuan Bajo dan Makasar.

Sedangkan penerbangan dari Tambolaka ke Denpasar akan terkoneksi dengan penerbangan ke Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Maumere, Waingapu, Labuan Bajo dan Makasar.

“Dengan pembukaan rute ini, masyarakat Bali dan Denpasar khususnya kota-kota besar di tanah air akan semakin gampang menuju Bima dan Tambolaka. Sebaliknya masyarakat dari Bima dan Tambolaka juga semakin mudah melakukan perjalanan ke kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makasar,” jelasnya baru-baru ini.

Dibukanya rute dari Bali ke Bima dan Tambolaka dikarenakan potensi dua kota yang sangat besar baik dari sisi bisnis dan pariwisata. Bima mempunyai potensi tambang seperti misalnya marmer, pasir besi, gamping, emas dan mangan.

Kota Bima selama ini juga menjadi salah satu kota tempat transit dari penduduk NTT, Bali, Sulawesi Selatan. “Selain itu di daerah Bima juga terdapat tempat-tempat wisata yang  eksotis seperti Gunung Tambora, dan wisata  pantai yang sudah berskala internasional,” imbuhnya.

Sedangkan Tambolaka, menurut Agus juga terdapat beberapa tempat wisata  pantai yang menawan, seperti pantai Nihiwatu dan pantai Watu Maladong yang sudah terkenal. Sisi lain dari itu semua, pembukaan rute ini juga sejalan dengan program Nawacita pemerintah.

Terutama Cita ke-3 membangun Indonesia dari pinggiran dengam memperkuat daerah-daerah dan desa-desa dalam kerangka negara kesatuan. Selain itu pembukaan rute ini diharapkan juga bisa meningkatkan perekonomian di daerah Bima dan Tambolaka.

Agus menambahkan, pihaknya juga berterimakasih terhadap Kementerian Perhubungan yang telah banyak membantu pihaknya dalam hal pemberian izin dan slot penerbangan. “Selain itu membantu kami dalam hal penguatan dengan baik,” tutupnya. (mal)

Berita Lainnya

Terkini